HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sebuah kisah menyayat hati tentang seorang bayi berusia 54 hari yang harus meregang nyawa karena diberi ramuan tradisional oleh keluarga disaat sang Ibu sudah melarangnya viral di media sosial.

Dalam unggahan beberapa foto di facebook Aya Cans, terlihat bayi yang bahkan belum menginjak usia dua bulan itu masih terbungkus kain bedong dalam kondisi sudah tak bernyawa.

“Dikasih minum daun kecipir sama kencur yang diperas. Aku sebagai ibunya sudah melarang ga usah ngasih, tapi keluargaku tetap ngasih,” tulis akun tersebut seperti dikutip Holopis.com, Kamis (19/1).

Ia juga mengatakan setelah diberi perasan daun kecipir dan kencur bayinya mengalami sesak napas dan gagal terkena infeksi paru. Bahkan saat ingin membawa anaknya itu ke dokter, pihak keluarganya tidak mengizinkan dan tetap bersikeras ingin memberikan pengobatan tradisional untuk bayi tersebut.

“Tapi aku kekeh bawa ke RS, alhasil di RS aku dimarahin gara-gara udah telat dibawanya, dokter udah melakukan segala cara tapi udah terlambat,” ujarnya.

Kisah ini kemudian diunggah kembali di akun twitter @sbyfess yang mendapatkan banyak komentar dari netizen. Mereka menyoroti keluarga yang mereka anggap primitif karena masih bersikeras memberikan ramuan kepada anak bayi usia harian yang seharusnya hanya bisa diberikan air susu ibu (ASI) ataupun susu yang diformulasikan untuk anak seusianya.

“Jauhkan saya dr keluarga jenis indo primitif,” komentar akun @bbunnysama.

“Ini alesanku kenapa maunya punya rumah sendiri dan gamau tinggal sama mertua atau ortu kalo udah nikah ataupun punya anak. Setidaknya jauh biar keluarga ga ikut campur ngurusin hidup keluarga,” ujar akun @serenadefori.

“Kalau kayak gini bisa dituntut gak sih keluarganya atas kasus rencana pembunuhan? mereka membunuh nyawa anak orang lain, loh,” kata akun @i8925K.