HOLOPIS.COM, JAKARTA – Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis data terbaru mereka mengenai elektabilitas para tokoh yang maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024 mendatang.

Direktur Riset LSJ, Fetra Ardianto menjelaskan, dari survei yang dilakukan, mereka mengukur arah dukungan atau migrasi suara dari pemilih pasangan Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 menghadapi Pilpres 2024.

Dari survei tersebut, ternyata banyak dari pendukung Jokowi-Ma’ruf atau sekitar 40,6 persen pemilih yang akan bermigrasi untuk mendukung Prabowo Subianto di kontestasi Pilpres mendatang.

“Sementara itu mayoritas pemilih Prabowo-Sandi ternyata 62,2 tetap loyal mendukung Prabowo Subianto jika Menteri Pertahanan RI ini maju pada Pilpres 2024 nanti,” kata Fetra dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (18/1).

Kemudian sebanyak 10,5 persen pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 bergeser ke Ganjar Pranowo dan sisanya 6,8 persen belum bisa menentukan pilihan (undecided).

“Isu migrasi pendukung Prabowo Subianto ke Anies Baswedan ternyata dominan terjadi di dunia maya (media sosial). Realitas di akar rumput sebagaimana terpantau dari survei LSJ menegaskan bahwa pendukung Prabowo termasuk loyal voters yang fanatik yang tidak mudah terombang ambingkan isu-isu yang beredar di dunia maya,” jelasnya.

Dari kabar yang berkembang mengenai ummat ‘Islam garis keras’ yang mengaku kecewa dengan keputusan Prabowo bergabung dalam Kabinet Jokowi, ternyata hanya ada 20,5 persen yang memberikan dukungan. “Mereka ini umumnya tinggal di perkotaan, melek medsos, dan sangat intensif memainkan isu ‘politik Islam’ di dunia maya,” imbuhnya.

Sedangkan loyal voters Prabowo Subianto kebanyakan adalah masyarakat bawah yang tinggal di daerah-daerah seperti petani, nelayan, buruh, pekerja sektor informal, emak-emak, dan generasi muda kritis yang tidak mudah terpengaruh medsos.

Survei LSJ dilaksanakan pada tanggal 5 hingga 14 Januari 2023 di 34 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau belum 17 tahun tapi sudah menikah.

Total sampel sebesar 1220 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertahap (multi-state random sampling). Batas kesalahan (margin of error)+/- 2,81 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden, dilaksanakan oleh tenaga terlatih dengan pedoman kuesioner.