HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ghosting atau tiba-tiba menghilang dalam sebuah hubungan secara sepihak memang sangat menyakitkan, terutama bila di satu pihak sudah merasa memiliki harapan tinggi terhadap keberlangsungan hubungan tersebut. Namun, bila Sobat Holopis adalah salah satu dari mereka yang menjadi ‘korban ghosting’, maka kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri.
Menurut psikolog klinis muda, Sabrina Maidah yang gemar membagikan konten edukasi hubungan asmara di media sosialnya ini, alasan seseorang menghilang adalah karena mereka tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
“Tau gak kamu salah satu alasan kenapa seseorang meng hilang atau nge ghosting adalah mereka memliki kesulitan dalam berkomunikasi . Sehingga lebih baik ‘menghilang / menghindari’ masalah,” terang Sabrina seperti dikutip Holopis.com, Selasa (17/1).
Menurutnya semua orang tidak bisa disamaratakan, ada beberapa orang yang memang tidak mampu menghadapi masalah dengan baik sehingga mereka lebih memilih untuk menghindar bahkan menghilang dari masalah tersebut.
“Karena gak semua orang bisa deal the problem menjelaskan apa yang mereka suka atau tidak suka sehingga menganggap lebih baik “lenyap” tanpa penjelasan apapun. Dan dinilai paling baik versi mereka untuk dirinya dan si potential partners nya,” lanjutnya.
Sabrina mengingatkan kepada para korban ghosting agar menganggap hal tersebut bukan masalah besar, justru di momen kehilangan orang yang tidak tepat tersebut harus menjadi cambuk untuk menghargai diri sendiri dengan tidak mengejar dan mencari si pelaku ghosting ini.
“Jadi kalau kamu tiba tiba punya hubungan yang udah deket banget dan dia hilang. Biarin aja, make ur time lebih berharga untuk dirimu sendiri yahh. Gak usah nguber-nguber mereka dan cari cari penjelasan,” ujarnya.