HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menyampaikan, sebanyak 8,4 juta orang pengangguran di Indonesia mengalami hopeless of job.
Dijelaskan Ida, hopeless of job merupakan kondisi dimana seseorang merasa tak mungkin memperoleh pekerjaan.
Hal itu, kata Ida, menjadi salah satu tantangan bagi pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam menurunkan angka pengangguran di Indonesia.
“Dari total 8,4 juta orang pengangguran, sebanyak 2,8 juta atau 33,45 persen mengalami hopeless of job,” kata Ida dalam keterangan tertulisnya yang diterima Holopis.com, Rabu (18/1).
Dari jumlah pengangguran yang mengalami situasi hopeless of job tersebut, dikatakan Ida, sekitar 76,90 persen memiliki tingkat pendidikan yang rendah, yakni lulusan SMP ke bawah.
Artinya, tingkat pendidikan maupun kompetensi yang mereka peroleh, diindikasikan tak mampu untuk menunjang mereka untuk masuk ke pasar kerja.
“Jadi karena tingkat pendidikan rendah, mereka tak memiliki harapan untuk memiliki pekerjaan,” jelasnya.
Berdasarkan data BPS, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2022 tercatat sebesar 5,86 persen. Angka tersebut turun 0,63 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021 yang sebesar 6,49 persen.
Secara rinci, 8,42 juta pengangguran yang ada di Indonesia tersebar di seluruh wilayah. Artinya, dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 6 orang pengangguran.
Adapun untuk daerah dengan pengangguran terbanyak di Indonesia berdasarkan provinsi per Agustus 2022 yakni sebagai berikut :
1. Jawa Barat (8,31 persen)
2. Kepulauan Riau (8,23 persen)
3. Banten (8,09 persen)
4. DKI Jakarta (7,18 persen)
5. Maluku (6,88 persen)
6. Sulawesi Utara (6,61 persen)
7. Sumatra Barat (6,28 persen)
8. Aceh (6,17 persen)
9. Sumatra Utara (6,16 persen)
10. Kalimantan Timur (5,71 persen)