HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umun DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengatakan para investor yang akan berinvestasi di Bali jangan cuma mencari untung semata. Tapi, juga harus memberikan keuntungan kepada warga lokal.

Hal itu disampaikan Megawati, terkait dengan adanya rencana pembangunan Bandara di wilayah Bali Utara. Bahkan  ia sempat bertanya kepada Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, apakah pembangunan itu hanya menguntungkan para investor semata dan melupakan para warga lokalnya.

“Saya bilang lho sama Pram (Sekretaris Kabinet Pramono Anung). Pram, tolong banget, ini atas warga Bali. Aku bilang, jangan mikirin diri sendiri. Pulau Bali ini penduduknya hanya beberapa, terus yang mau datang ke sini hanya investor doang. Saya mau rakyat Bali saya juga ada yang menjadi pengusaha dan lain sebagainya,” cerita Megawati dalam keterangan yang diterima Holopis.com, Rabu (18/1).

“Kita ini negara merdeka berdaulat. Rakyatnya bebas aktif merdeka, eh masih mau jadi budak. Disampaikan ke Pak Jokowi. Kalau ini boleh ditulis. Mau dimarahin Pak Jokowi, saya marah lagi. Nanti dibilang Ibu Mega menunjukkan kekuatannya. Aduh, orang ini untuk rakyat,” sambungnya.

Menurut Megawati, ia punya alasan menolak pembangunan Bandara di Bali Utara. Karena suasana masih pandemi Covid-19 saat itu, sehingga dananya bisa dialokasikan untuk membantu masyarakat Bali.

Bahkan, lanjutnya, dia pun sudah memberikan masukan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Daripada membangun bandara baru, lebih baik memanfaatkan Bandara Ngurah Rai.

“Saya nanya kepada Pak Budi Karya, sebenarnya Ngurah Rai itu ngopo sih runway-nya itu dibikin satu lagi? Coba pertanyaan aku sekarang, kalau ada Buleleng (Bandara Baru di Bali Utara), dengan pandemi kemarin sampai sekarang ini, enggak mabuk itu? Sapa yang di sana?” jelas Megawati.

Selain itu, dia juga melihat terjadi kepadatan di Bali ini jika di Bandara Bali Utara terealisasikan.

“Di Ngurah Rai iya, di Buleleng iya, enggak sumpek itu rakyat Bali yang datang orang asing semua?” tutur Megawati.