HOLOPIS.COM, KUTAI KARTANEGARA- Ketua Umum Asosiasi Karya Muda Mahakam (AKMM) Kabupaten Kutai Kartanegara, Aspin Anwar menyampaikan bahwa generasi muda Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sangat merespons positif keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Generasi muda milenial yang tergabung di AKMM Kukar tentu merespons positif atas kehadiran IKN Nusantara di wilayah Kaltim, khususnya di lokasi Sepaku Kabupaten PPU dan kawasan pengembangan di Kabupaten Kukar,” kata Aspin dalam keterangannya kepada wartawan di Tenggarong, Kabupaten Kukar, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (17/1).

Keberadaan IKN dan sudah dimulainya progres pembangunan Ibu Kota Negara itu bisa memicu semangat generasi muda Kalimantan Timur untuk bangkit. Sebab, mereka sudah sadar bahwa persiangan bebas bisa saja terjadi.

“Ini kami nilai sebagai tonggak sejarah kebangkitan pembangunan nasional yang lebih merata dan berkeadilan. SDM Generasi milenial sejak dini harus bangkit guna mempersiapkan diri dan mengisi peran strategis untuk sukseskan kepindahan IKN Nusantara di wilayah Kaltim,” ujarnya.

Kemudian, pembina Sahabat Pulau Indonesia (SPI) Cabang Kabupaten Kukar ini pun menyinggung tentang bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Maka dengan demikian, ia melihat peluang kemajuan dan persaingan ini semakin kentara di depan mata.

“Kepindahan IKN ke Kaltim, tentu akan ditandai dengan gelombang kehadiran jumlah pendatang di wilayah IKN, maka perlu adanya langkah konkret dalam bentuk penciptaan lapangan kerja baru, khususnya di sektor non formal,” terangnya.

Lapangan kerja ini menurut Aspin harus menjadi salah satu agenda prioritas utama oleh pemerintah, sehingga IKN tidak hanya diisi oleh para pendatang, tapi mayoritas diisi oleh tenaga kerja lokal yang bersaing dan kompeten.

“Melihat potensi SDA wilayah Kaltim yang cukup besar, bisa jadi para investor akan tertarik berinvestasi di kawasan IKN dan sekitarnya, sehingga terbuka peluang kesempatan kerja yang baru,” tandasnya.

Lebih lanjut, Aspin menerangkan bahwa ketersediaan jumlah pekerja muda yang cukup besar, harus diimbangi dengan ketersediaan jumlah lapangan kerja yang signifikan, sehingga hal ini tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari, pada saat pemerintah pusat sudah berpindah di IKN Nusantara.

“Utamanya, kepada pihak Pemda Kaltim dan Pemda Kukar sejak dini, harus memprioritas kesempatan pelatihan skill kepada SDM generasi milenial lokal, sehingga dapat bersaing dalam mengisi pelaksanaan pembangunan IKN,” sambungnya.

Selanjutnya, Aspin juga menerangkan bahwa masyarakat di Pulau Borneo itu adalah tipikal masyarakat yang toleran dan sangat membuka diri dengan budaya dan etnis dari mana pun. Dengan demikian, upaya untuk membangun IKN di Kalimantan Timur sangat tepat dan diyakini bisa lancar. Apalagi tujuannya adalah untuk kemajuan Indonesia dan masyarakat Kalimantan pada khususnya.

“Kearifan budaya dan SDM lokal harus benar2-benar dijaga dan diperhatikan, seiring rencana kepindahan pemerintahan yang baru pada tahun 2024 di IKN Nusantara. Melihat kondisi penduduk di Kaltim yang multi etnis dan beragam, dimana semangat toleransi dan tenggang rasa masih dijunjung tinggi, serta kawasan penyangga yang masih asri, maka hal ini sebetulnya menjadi faktor kondisi ideal untuk terbangunnya IKN Nusantara yang smart city, kota yang sangat nyaman dan aman,” paparnya.

Terakhir, Alumni Fisipol Unikarta Kukar tersebut menyampaikan harapan dan keinginannya sebagai generasi muda lokal yang berada di Kutai Kartanegara, yakni agar Pemerintah Provinsi Kaltim maupun Pemkab Kukar lebih tanggap dan berbenah diri dalam menyiapkan skill SDM lokal. Apalagi saat ini, banyak kalangan generasi muda milenial lokal yang memiliki talenta dan kreatifitas, sehingga tinggal bagaimana mereka bisa diakomodir untuk mengasah kemampuan mereka dalam suatu rumah atau wadah untuk mengolah potensi talenta tersebut menjadi skill yang mumpuni.

“Sehingga bisa bersaing dengan SDM luar atau pendatang. Jangan sampai generasi muda lokal di Kaltim justru nanti jadi penonton di kampungnya sendiri,” pungkasnya.