HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari Layang-layang internasional yang diperingati setiap tanggal 14 Januari memiliki sejarah tersendiri untuk perayaan musim panen sekaligus perpindahan musim.

Peringatan ini dikabarkan bermula sejak tahun 1989 dari wilayah Gujarat di negara India. Di daerah tersebut, hari layang-layang internasional dalam bahasa Hindi biasanya disebut Uttarayan.

Uttarayan sendiri bagi para petani dan penggarap merupakan pertanda musim panen. Secara tradisional, hari tersebut dinamakan Makara Sankranti yang berdasarkan kalender India adalah hari di mana matahari kembali untuk panen.

Selain itu, festival Uttarayan juga adalah perlambangan yang memperlihatkan kebangkitan para Dewa dari tidur nyenyak mereka.

Nah, kaitannya dengan menerbangkan layang-layang tersebut tatkala kebiasaan olahraga para raja zaman dahulu. Seiring berjalannya waktu, layang-layang kemudian berkembang menjadi olahraga populer bagi siapa saja yang hendak menerbangkannya.

Beberapa bulan sebelum festival dilaksanakan, masyarakat di Gujarat akan mulai membuat layang-layang untuk festival. Hal ini dilakukan supaya orang-orang yang mengunjungi festival tersebut bisa membeli layang-layang.

Alasan pemilihan tanggal 14 Januari itu karena bertepatan dimulainya musim panas setelah berubah dari musim dingin. Oleh sebab itu Hari Layang-layang Internasional tidak hanya seputar layang-layang saja. Karena hari itu juga merupakan hari Festival Layang-layang Internasional atau Uttarayan yang menjadi tanda awal dimulainya musim panas di India.

Pada tahun ini, perayaan layang-layang internasional puncaknya akan diperingati di Ahmedabad, Gujarat, India dengan tema One Earth, One Family, One Future (Satu Bumi, Satu Keluarga, Satu Masa Depan).