HOLOPIS.COM, JAKARTA – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di provinsi Jawa Tengah (Jateng) kini mulai menjadi sorotan pemerintah pusat.
Menteri Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, bahwa pihaknya mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan peninjauan.
Pasalnya, banjir yang terjadi di wilayah kepemimpinan Ganjar Pranowo itu hingga kini masih menjadi pemberitaan di berbagai media nasional.
“Saya ditugaskan Presiden untuk melihat banjir di Kudus, Jepara dan Pati, karena sampai tadi malam banjir ini masih menjadi berita di berbagai media nasional,” kata Basuki dalam keterangan tertulisnya yang diterima Holopis.com di Jakarta, Jumat (13/1).
Basuki mengaku memiliki sejumlah strategi pengendalian banjir di Jateng, utamanya di Kabupaten Kudus, Jepara, dan Pati. Salah satunya strategi tersebut yakni melalui sistem penanganan banjir terintegrasi.
“Jadi harus ada program penanganan yang jelas untuk dilaporkan,” tuturnya.
Dikatakan Basuki, pihaknya akan melakukan program peningkatan kapasitas Rumah Pompa Drainase Kencing yang masuk ke Sungai Wulan di Kecamatan Jati, Kudus.
Dia menjelaskan, untuk menangani banjir di Kudus yang memiliki luas wilayah sekitar 9 kilometer (km)², dibutuhkan peningkatan kapasitas pompa hingga 10 kali lipat.
“Kapasitas pompanya akan kita tingkatkan 10 kali lipat dari hanya 500 liter/detik menjadi 4.500 atau 5.000 liter/detik. Pekerjaannya akan dimulai dan juga selesai tahun ini tanpa harus memperluas rumah pompa yang saat ini ada sehingga tidak perlu pembebasan lahan,” ujarnya.
Selanjutnya dikatakan Menteri Basuki, pada tahun 2023 ini juga akan segera dimulai pekerjaan normalisasi Sungai Wulan sepanjang 47 km.
“Normalisasi Sungai Wulan sudah kami programkan. Ini baru proses lelang/tender dengan perkiraan kebutuhan anggaran sebsar Rp1,4 triliun dengan perkiraan penyelesaian pekerjaan selama 2 tahun,” lanjut Menteri Basuki.
Selain Sungai Wulan, Menteri Basuki mengatakan juga akan menyelesaikan normalisasi Serang Wulan Drainase 1 (SWD 1) dan Sungai Serang Wulan Drainase 2 (SWD 2). Upaya ini masuk dalam sistem pengendali banjir di Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara yang sudah mengalami pendangkalan sehingga tidak berfungsi optimal.
“Untuk SWD 1 saat ini sudah ditangani sepanjang 10 km dari total 32 km. Untuk SWD 2 sudah ditangani 7 km dari total 23 km dan tahun ini akan diselesaikan. Di antara SWD 1 dan 2 juga akan dilengkapi dengan collector drain atau saluran yang berfungsi sebagai pengumpul debit dari saluran air yang lebih kecil, serta mengaktifkan saluran kali mati yang menghubungkan SWD 1 dan 2. Selain itu juga akan dibuatkan pintu air yang dilengkapi pompa,” terang Menteri Basuki.
Selanjutnya untuk penanganan banjir Kudus dan Pati, Menteri Basuki juga akan mengoptimalkan Pintu Air Wilalung, yang berfungsi mengatur pembagian aliran Sungai Serang ke arah Sungai Juwana di Kabupaten Pati dan Sungai Wulan.
Saat ini, kata Basuki, pihaknya tengah menyelesaikan normalisasi Sungai Juwana dan tanggul sungai sudah 10 km dan diteruskan 6 km lagi, termasuk Bendung Karet dengan volume 4,6 juta m3 yang sedang dikerjakan.
“Muara Sungai Juwana juga akan kita buka dan kita tata ulang karena banyak perahu yang bersandar sehingga turut menghambat aliran Sungai Juana,” tutupnya.
