HOLOPIS.COM, JAKARTA – Terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Putri Candrawathi mengakui bahwa dirinya memang sempat bertemu dengan ajudannya pasca kejadian yang disebut adanya pemerkosaan.
Dalam pertemuan singkat tersebut, majelis hakim pun mengungkapkan ternyata isi pembicaraan Putri dengan Yosua tersebut adalah untuk memintanya resign atau berhenti dari pekerjaannya sebagai ajudan
“Tadi kamu terangkan bahwa di situ kamu hanya minta Yosua supaya resign kan gitu,” kata hakim Morgan dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (12/1).
Hakim kemudian juga merasa heran ketika Putri masih sempat memerintahkan Ricky Rizal memanggil Yosua untuk bertemu dengannya di dalam kamar berduaan saja.
“Kenapa langsung? Kenapa tidak melalui Ricky atau melalui siapalah, kenapa manggil-manggil dia, ‘Eh kamu resign’ kenapa?” tanya hakim.
Putri pun kemudian berdalih pemanggilan tersebut karena dirinya berusaha meredam perselisihan yang terjadi antara Kuat Ma’ruf yang sempat membawa senjata tajam dengan Yosua saat itu.
“Waktu itu, waktu saya sudah di atas saya sama Susi, saya mendengar ribut-ribut antara Kuat sama Yosua karena saya ketakutan. Pada saat Ricky sudah datang, supaya tidak terjadi apa-apa, saya minta tolong Ricky ambil Kuat dulu, baru Yosua untuk menenangkan mereka supaya tidak ada ribut-ribut,” dalih Putri.
Saat dipertegas hakim alasan keributan tersebut, Putri pun beralasan dirinya tidak tahu-menahu. “Saya tidak tahu awalnya kenapa terjadi keributan antara Kuat dan Yosua,” kilahnya.