HOLOPIS.COM, MALUKU – Bencana gempa dengan kekuatan Magnitudo 7,9 melanda wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, gempa tersebut mengakibatkan sejumlah rumah warga dan bangunan lainnya mengalami kerusakan.

“Gempa dengan magnitudo (M)7,9 berdampak pada kerusakan sejumlah rumah warga Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dan Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (10/1).

Gempa yang berlangsung sekitar pukul 00.47 WIB atau 02.47 waktu setempat itu mengakibatkan setidaknya sebanyak 15 rumah warga Kepulauan Tanimbar mengalami kerusakan, dengan rincian 1 rumah rusak berat, 3 rusak sedang dan sisanya masih dilakukan penilaian tingkat kerusakan.

“Untuk Kabupaten Maluku Barat Daya, laporan visual kerusakan rumah warga didapati dari Desa Watwey, Kec. Dawelor Dawera,” imbuhnya.

Selain rumah, di Saumlaki fasilitas pendidikan SMP Kristen Saumlaki dan SMA Negeri 1 Saumlaki, Tanimbar Selatan, mengalami kerusakan. Sedangkan dampak korban, BPBD setempat menyebutkan 1 warganya luka-luka.

Guncangan gempa dirasakan kuat oleh warga sekitar 3 hingga 5 detik. Terjadi kepanikan saat gempa berlangsung sehingga warga keluar rumah.

Pascagempa, BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar melakukan koordinasi dengan aparat desa dan kecamatan. Di samping itu, petugas mengimbau warganya untuk tetap waspada.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan parameter gempa M7,6 berada pada 148 km barat laut Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 131 km. Pusat gempa berada di laut dan peringatan dini tsunami telah dicabut.

Berselang sekitar 10 menit, gempa susulan terjadi dengan magnitudo (M)5,5, tepatnya pukul 01.10 WIB atau 03.10 waktu setempat. Pusat gempa berada di 197 barat laut Kepulauan Tanimbar.

Dilihat dari intensitas kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, wilayah Saumlaki V MMI, Dobo dan Tiakur IV MMI, Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, dan Lembata III – IV MMI, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Rote, Sabu, Ende, Amarasi Selatan, da Kota Kupang II – III MMI, Ambon dan Piru, II MMI.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Sebelum kembali ke dalam rumah, warga diminta untuk memastikan kondisi struktur bangunan pascagempa. Dampak korban jiwa dapat dipicu bukan karena fenomena gempa tetapi reruntuhan bangunan yang tidak tahan gempa.