HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sejak pandemi Covid-19 melanda pada akhir 2019, makin banyak masyarakat yang menjadi aware dengan asupan vitamin demi menjaga imunitas tubuh.
Berbagai cara pun dilakukan, mulai dari mengonsumi vitamin botolan yang dijual di pasaran, hingga dengan cara alami seperti mengonsumsi sayuran, dan buah-buahan.
Meskipun mengonsumsi vitamin berdampak baik untuk tubuh, namun masyarakat harus cerdik dalam memilih suplemen untuk tubuhnya.
Apalagi banyak suplemen yang mudah dibeli tersebut cenderung memiliki dosis yang tinggi.
Dokter Umum Murni Teguh Memorial Hospital Medan, Wiedya Kristianti Angeline mengatakan kepada Holopis.com, Senin (9/1), suplemen dengan kandungan tinggi justru hanya akan dibuang oleh badan jika berlebihan.
Namun, ada beberapa vitamin yang tidak bisa dibuang oleh tubuh sehingga harus menjadi perhatian.
“Suplemen cenderung mengandung dosis yang tinggi, kalau tidak sesuai indikasi itu berbahaya. Karena ada vitamin yang tidak bisa dibuang dari badan kalau berlebihan,” jelas Dokter Wiedya.
Jika tidak bisa dibuang, kandungan-kandungan tersebut dikhawatirkan justru bisa memberikan efek samping yang buruk.
Namun, Dokter Wiedya tidak melarang sepenuhnya mengonsumsi suplemen tambahan. Beberapa suplemen tetap berdampak baik seperti halnya Vitamin C dan juga Vitamin D.
“Kalau Vitamin C, Vitamin D itu masih oke. Selain kita tahu fungsinya buat imun, kelebihannya bisa dibuang oleh urin,” jelasnya.
Beberapa vitamin yang harus diwaspadai jika dikonsumsi terlalu banyak adalah A, D, E, K.
“Kalau Vitamin A, D, E, K, itu larut lemak, dan kalau berlebihan bisa menumpuk dan menimbulkan efek samping yang bahaya,” katanya.
Berbagai efek samping yang bisa didapatkan seperti mual, kram, diare, rambut rontok, kelelahan, dan kerusakan saraf ringan.
Untuk itu, ada cara-cara lain yang lebih alami demi menjaga imunitas tubuh. Seperti istirahat yang cukup, minum air putih cukup, serta jangan terlalu stress dan sering melakukan healing.
“Olahraga teratur, tidur cukup, banyak hidrasi dengan minum air putih, kelola stress jangan lupa liburan,” pungkas Dokter Wiedya.