HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2022 mencapai 137,2 miliar dollar AS, naik dari posisi November 2022 yang sebesar 134 miliar dollar AS.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, peningkatan posisi cadangan devisa pada bulan Desember tahun lalu itu dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman pemerintah.

“Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2022 mencapai 137,2 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2022,” ujar Erwin sebagaimana dikutip Holopis.com dari laman resmi BI, Sabtu (7/1).

Erwin mengatakan, posisi cadangan devisa RI tersebut setara dengan pembiayaan 6 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

“Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” kata dia.

Bank sentral menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

“Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional,” ucapnya.

Sebagai informasi Sobat Holopis, cadangan devisa merupakan aset yang dimiliki oleh bank sentral dan otoritas moneter, yang biasanya dalam mata uang cadangan yang berbeda.

Adapun mata uang yang dipakai dalam cadangan devisa biasanya adalah mata uang yang berlaku secara internasional alias diakui di banyak negara seperti dollar AS, euro, yen, yuan, dan poundsterling