HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai, ucapan permintaan maaf Kapolri kepada masyarakat Indonesia atas kesalahan yang telah diperbuat anggotanya adalah sikap yang patut diapresiasi.
“Kapolri bertanggung jawab atas kesalahan anak buahnya. Sebagai kepala tinggi dan pemilik jiwa korsa, meminta maaf itu bukan kerendahan, melainkan ketinggian,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Senin (2/1).
Permintaan maaf Kapolri tersebut juga bisa dinilai positif oleh publik. Bahwan Polri tetap memiliki marwah yang baik.
“Meminta itu pasti benar, dan rakyat Indonesia itu punya budaya pemaaf. Insya Allah dimaafkan,” ujarnya.
Hanya saja, Habib Syakur meminta agar apresiasi positif itu tak hanya berhenti di sana saja, akan tetapi disusul dengan perbaikan ke depan. Mulai dari perbaikan Polri yakni melindungi, mengayomi dan melayani.
“Setelah meminta maaf, sudah sepatutnya Polri melakukan perbaikan. SDM diperbaiki, pelayanan publik dioptimalkan,” tandasnya.
Satu hal yang masih menjadi concern Habib Syakur adalah penegakan hukum yang berkeadilan di dalam kasus tragedi Kanjuruhan.
“Jangan anggap enteng kematian 135 anak bangsa kita. Tak ada sepak bola seharga nyawa. Adili sesuai azas keadilan. Kapolri jangan kecewakan rakyat Malang,” tegas Habib Syakur.
