HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tokoh nasional, Rizal Ramli mengecam tindakan penusukan terhadap mantan Dosen Seskoad, Kolonel Purn Sugeng Waras. Kasus tersebut lebih dari tindakan kriminal, karena tindakan biadab itu juga telah mencoreng wajah demokrasi, lantaran yang disasar oleh pelaku adalah figur yang cukup kritis dalam menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat.
Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid ini meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku dan menyelidiki aktor intelektualnya.
“Penusukan Kolonel Purn Sugeng Waras, mantan Dosen Seskoad yang kritis terhadap penyimpangan-penyimpangan kenegaraan adalah tindakan pengecut dan menciderai demokrasi. Tangkap pelakunya!” tegas mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB bersama tiga peraih Nobel ini di Jakarta, Sabtu (31/12).
Pengamat sosial dan politik, Totok Sugiarto juga memiliki pendapat yang sama dengan Rizal Ramli. Menurutnya, kasus penusukan terhadap Kolonel Purn Sugeng Waras erat kaitannya dengan kritikan yang kerap dilontarkannya terhadap pemerintah.
“Di usianya yang sdh 72 tahun Pak Sugeng masih semangat utk menyuarakan kritikan kepada Pemerintah, kini beliau sedang dirawat dirumah sakit akibat ditusuk oleh orang yg tidak dikenal dan mungkin tidak waras,” tulis pengamat sosial dan politik, Totok Sugiarto, melalui akun twitternya, @QianzyZ, (30/12).
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo telah meminta aparat kepolisian mengusut tuntas serangan terhadap Sugeng Waras. Demi mengetahui peristiwa yang menimpa Kolonel Purn Sugeng Waras, Kamis (29/12), Doni langsung menghubungi Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Drs Suntana.
“Semoga kasusnya segera terungkap,” ujar Doni yang pernah menjabat Komandan Jenderal Kopassus itu di siaran pers tertulisnya.
Menurut Doni, Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Suntana merespon cepat. Bahkan, langsung melaksanakan penyelidikan untuk mengungkap perkara tersebut. Kemudian, beberapa saksi juga sudah diperiksa. Termasuk pemeriksaan terhadap seluruh CCTV yang ada di sekitar TKP.
“Menurut Kapolda, Insya Allah dalam waktu dekat segera diungkap pelakunya,” tutur Doni.
Bukan hanya itu, Doni Monardo sebagai Ketua Umum PPPAD meminta sekjen PPAD Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak berkoordinasi Polda Jabar melalui Unit Samapta Polres Cimahi, juga telah membantu pengawalan proses pemindahan pasien dari RS Cibabat ke RS Dusitra Cimahi (TNI).
Sebagai informasi, kronologi kejadian berdasarkan keterangan tertulis dari siaran pers Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) mengungkapkan, bahwa peristiwa terjadi tanggal 29 Desember 2022.
Diketahui, sebelum terjadinya musibah penusukan, Kolonel (Purn) Sugeng Waras melaksanakan pertemuan dengan kerabatnya di Alam Wisata Cimahi (AWC). Pukul 14.15 WIB, Sugeng Waras meninggalkan AWC.
Saat perjalanan pulang, tepatnya di depan pintu gerbang Perum. Gardenia, mobil Honda Jazz silver yang dikendarai korban tiba-tiba dipecah kaca belakangnya oleh durjana yang belum diketahui namanya. Kemudian korban berhenti dan turun dari mobil.
Saat Sugeng Waras turun dari kendaraan, pelaku langsung menusukan senjata tajam ke arah kedua kaki korban dan langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor. Tak lama setelah peristiwa itu, melintas satu warga di TKP dan melihat korban tersungkur berlumuran darah.
Warga bernama Aditya Ramdani itu lalu menolong korban dengan membawanya ke RS. Cibabat, Kota Cimahi untuk mendapatkan pertolongan. Korban mengalami luka tusuk di kaki kanan dan dua luka tusuk di kaki kiri. Polda Jabar masih mengusut motif kejahatan tersebut.