HOLOPIS.COM, JAKARTA – Koordinator aksi dari Aliansi Masyarakat Untuk Demokrasi (ALMADEA), Yohanes melakukan aksi unjuk rasa untuk mendorong agar Polda Metro Jaya memanggil dan memeriksa Hasnaeni Moein dan Farhat Abbas terkait dugaan narasi hoaks yang ditujukan kepada Ketua KPU RI Hasyim Asyari.

“Kami dari ALMADEA menyayangkan sikap saudari Hasnaeni dan saudara Farhat Abbas yang ternyata banyak melempar narasi hoaks kepada masyarakat,” kata Yohanes di tengah-tengah aksinya di depan Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan seperti dikutip Holopis.com, Kamis (29/12).

Ia menilai, bahwa apa yang dilakukan oleh Hasnaeni dan Farhat Abbas adalah bentuk dari upaya untuk mendelegitimasi penyelenggaraan pemilu 2024. Sebab, kedua orang tersebut diketahui adalah Ketua Umum partai politik yang sempat mendaftarkan diri untuk menjadi partai calon peserta pemilu 2024.

Hasnaeni Moein adalah Ketua Umum Republik Satu. Sementara Farhat Abbas adalah Ketua Umum Partai Negeri Daulat Indonesia (Pandai).

“Kami melihat hal ini sebagai bagian dari upaya sistematis untuk melumpuhkan iklim demokrasi kita dan upaya mendiskreditkan lembaga KPU,” ujarnya.

ALMADEA juga menyampaikan bahwa Mischa Hasnaeni Meoin yang seorang terduga korupsi pengadaan proyek fiktif pada PT Waskita Beton Precast (WBP) pada tahun 2016 sampai dengan 2020. Sementara Farhat Abbas adalah sosok yang dikenal publik sering membuat pernyataan yang berubah-ubah. Sehingga sulit menjadikan kedua orang tersebut sebagai sosok yang bisa dipercaya.

“Kami dari ALMADEA menyampaikan kepada masyarakat Indonesia untuk tidak percaya dengan pernyataan Hasnaeni yang seorang terduga korupsi dan Farhat Abbas seorang pengacara yang tidak konsisten pernyataannya,” tandasnya.

Terakhir, Yohanes pun meminta kepada Polda Metro Jaya untuk memeriksa Hasnaeni dan Farhat Abbas karena dugaan penyebaran hoaks. Terlebih, dugaan hoaks tersebut disampaikan melalui sosial media yang jelas berpotensi terjerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

“Kami mendukung Polda Metro Jaya untuk memeriksa Hasnaeni dan Farhat Abbas karena dugaan penyebaran hoaks,” pungkasnya.