HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sama seperti season-season sebelumnya, fokus alur cerita Emily in Paris adalah kehidupan pekerjaan dan cinta Emily, si gadis Amerika workaholic yang tinggal di Paris.
Melanjutkan season sebelumnya, Emily menghadapi dilema dua pekerjaan yang sama-sama tidak bisa ia tinggalkan.
Pilihan pertama Emily kembali ke Amerika bersama bosnya Madeline (Kate Walsh), atau atasan barunya, Sylive (Philippine Leroy-Beailieu).
Sesuai dengan sifat Emily yang tidak bisa diam, ia pun diam-diam menjalankan pekerjaan di dua tempat hingga akhirnya ia kebablasan dan membuat masalah-masalah baru.
Belum lagi kisah cintanya yang semakin runyam. Setelah gagal berusaha merebut kembali Gabriel (Lucas Bravo), Emily harus mempertahankan hubungannya dengan Alfie (Lucien Laviscount) yang juga terancam gagal.
Agak berbeda dengan season sebelumnya, Emily In Paris 3 sedikit lebih matang dalam menulis skripnya.
Tidak hanya memanfaatkan nama besar Lily Collins dan aktor-aktor menarik, Emily In Paris mulai berani menunjukkan kreatifitas lebih dalam penulisannya.
Namun, beberapa konflik tetap terasa dangkal dan konyol walaupun tak terlalu jauh dari tema Emily In Paris yang lebih mengedepankan sisi komedi.
Jangan lupa dengan kostum-kostum para karakter Emily In Paris yang tak bisa dipungkiri bikin salfok bahkan penonton bisa lupa dengan alur cerita Emily.
Bagi Sobat Holopis yang masih penasaran dengan dinamika hubungan Emily dan Gabriel yang will they won’t they, tetap jangan sampai ketinggalan nonton 10 episode di season ini.
Tontonan ini juga cocok untuk Sobat Holopis yang ingin tontonan ringan dengan fashion nyentrik dan pemandangan Paris yang ciamik.
Holopis.com memberikan Emily In Paris 6.8/10. Guilty pleasure yang bikin Sobat Holopis kepingin tiru model rambut dan kostum-kostum Emily.