HOLOPIS.COM, JAKARTA – Rasanya belum afdol merayakan natal atau sekedar melewati bulan Desember tanpa melihat ada pohon cemara yang dihiasi secara indah khas Hari Raya Natal.
Pohon cemara yang dipenuhi bola-bola gemerlap, salju-salju, mainan Sinterklaas dan permen tongkat pasti bikin ingin foto bareng, dan langsung kangen dengan keluarga bagi yang tidak pulang kampung.
Bagaimana sih awalnya mengapa pohon cemara menjadi simbol di hari suci umat Kristiani ini?
Ternyata, awal mula pohon cemara menjadi simbol Natal, adalah tradisi dari masyarakat Jerman kuno saat merayakan festival musim dingin.
Saat itu, justru masyarakat Jerman tidak mengatikan festival musim dingin dengan keyakinan apapun. Mereka mendekorasi rumahnya sedemikian mungkin untuk berharap datangnya musim semi.
Namun, masyarakat Krsitiani disana menggunakan pohon cemara untuk lambang kehidupan abadi bersama Allah, dan pohon ini juga masih hijau meskipun berada di musim dingin.
Awal Mula Masuk ke Amerika
Pada abad ke-19, warga Amerika sempat menganggap pohon natal itu aneh. Pertama kali ada pohon natal yaitu pada tahun 1830 yang dibawa oleh warga Jerman di Pennsylvania.
Namun semua berubah saat Ratu Victoria dan suami asal Jermannya, Pangeran Albert digambarkan berada di sebelah pohon natal. Ratu Victoria sangat populer di Amerika Serikat.
Otomatis, warga Amerika pun mulai menerima pohon natal sebagai ornamen penting dalam dekorasi perayaan natal.
Saat ini, Natal sudah tidak bisa dilepas dari dekorasi pohon natal, lengkap dengan segala pajangannya yang unik-unik sesuai dengan selera pemiliknya.
Sobat Holopis sudah punya pohon natal di rumah belum?