HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Dunia melaporkan harga beras di Indonesia secara konsisten menjadi yang termahal di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.
“(Harga beras Indonesia) 28 persen lebih tinggi dari harga beras di Filipina, bahkan harganya dua kali lipat lebih mahal dibandingkan harga beras di Vietnam, Kamboja, Myanmar dan Thailand,” demikian bunyi laporan Bank Dunia tersebut yang dikutip Holopis.com, Kamis (22/12).
Bank Dunia menjelaskan, mahalnya harga beras di Tanah Air dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya penyebab itu yakni kebijakan pemerintah terkait perdagangan beras.
“Kebijakan ini meliputi pembatasan perdagangan. Misalnya, tarif impor, pembatasan kuantitatif, monopoli impor BUMN untuk komoditas utama, dan tindakan non-tarif lainnya dan pembelian harga minimum di tingkat petani misalnya, untuk beras,” jelas Bank Dunia.
Lebih jauh, Bank Dunia menjelaskan faktor lain yang menunjang tingginya harga beras di Indonesia adalah kurangnya investasi jangka panjang dalam riset dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Tak hanya itu, rantai pasokan yang panjang dan biaya distribusi yang tinggi di sebagian wilayah Indonesia juga turut menjadi penyebab tingginya harga beras di Indonesia.
“Hal itu tak lain karena kondisi geografis Indonesia yang cukup kompleks,” tulis Bank Dunia