HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menegaskan bahwa dirinya sepakat dengan agenda operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama ini.
“Ada yang memaknai keliru postingan saya sebelumnya. Saya sejak dulu mendukung OTT oleh KPK, sampai saat ini,” kata Mahfud MD dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (22/12).
Hanya saja, ia juga tetap mendorong agar OTT KPK tidak menjadi agenda utama dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Akan tetapi harus ada upaya lanjutan, yakni bagaimana menutup celah tindak pidana korupsi terjadi.
“Tapi juga mendukung upaya minimalisasi OTT dengan menutup celah korupsi melalui digitalisasi. Itu, kan baik,” tegasnya.
Menurutnya, tidak ada yang melarang OTT oleh pemerintah. Bahkan menurutnya, OTT sangat bagus sekali.
“Sayalah dulu orang pertama yang bilang bahwa KPK sekarang ini prestasinya tak kalah bagus dari KPK yang sebelumnya karena keberanian OTT-nya lebih produktif. Ini bisa dicek dari berbagai jejak digital,” jelasnya.
Kemudian, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut pun menyatakan, bahwa saat banyak orang yang mencemooh KPK saat ini karena disebut telah melemah, ia yang pertama kali menyebut bahwa sangat produktif, itu ia lakukan pada akhir tahun 2020 lalu.
“Secara kuantitatif KPK di bawah pak Firli lebih produktif dari KPK sebelumnya, karena belum setahun sudah meng-OTT dua menteri dan beberapa orang kepala daerah serta DPR/DPRD,” tandasnya.
Oleh sebab itu, dalam konteks OTT yang saat ini tengah riuh di ruang publik, Mahfud MD menegaskan bahwa dirinya tetap mendukung kegiatan OTT KPK, hanya saja semua komponen tidak berhenti hanya melihat di urusan OTT saja, akan tetapi harus dilanjutkan dengan berbagai upaya yang konstruktif.
“Dengan tanpa melarang dan tetap mendukung OTT, tentu upaya memininalisir OTT juga sangat bagus, yakni menutup celah bagi korupsi melalui digitalisasi aplikasi dalam penentuan proyek-proyek APBN/APBD seperti yang dikatakan oleh pak LBP (Luhut Binsar Pandjaitan -red),” ucapnya.