HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bahwa pihaknya masih melakukan kalkulasi atau hitung-hitungan terkait pemberian instentif kendaraan listrik (electric vehicle).
Jokowi berjanji akan segera menyampaikan terkait pemberian insentif kendaraan listrik, apabila hitung-hitangan tersebut sudah final.
“Nanti kalau sudah hitung-hitungannya final, baru akan kita sampaikan (pemberian insentif kendaraan listrik),” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (21/12).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, bahwa pihaknya masih belajar dari negara lain terkait pemberian insentif tersebut. Sebab kata dia, hampir semua negara di dunia telah menerapkan insentif mengenai kendaraan listrik.
“Pemberian insentif ini dilakuan dengan kalkukasi dan kajian serta mempelajari negara lain, utamanya di Eropa itu sudah melakukan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi berharap dengan adanya insentif tersebut, industri kendaraan listrik bisa terus berkembang, sehingga dapat memberikan manfaat bagi perekonomian nasional.
“Kita harapkan dengan insentif itu industri mobil listrik bisa berkembang. Kalau berkembang, pajak pasti meningkat, PNBP bertambah dan yang paling penting akan membuka lapangan kerja seluas luasnya karena ini akan mendorong industri pendukung lainnya,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan insentif untuk kendaraan listrik di Indonesia.
Untuk mobil listrik yang memiliki pabrik di Indonesia, besaran insentif yang akan diberikan sebesar Rp80 juta. Sementara untuk mobil berbasis hybrid akan diberikan subsidi sebesar Rp40 juta.
Kemudian untuk motor listrik baru, besaran insentif yang akan digelontorkan sebesar Rp8 juta. Sedangkan untuk motor konversi, besaran insentif mencapai Rp5 juta.
Agus menuturkan, pemberian insentif itu dilakukan dalam rangka mendorong penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.