HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku prihatin melihat banyak aset-aset di sektor pertambangan yang dibiarkan begitu saja tanpa memberikan dampak positif terhadap perekonomian negara.
Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, aset-aset tersebut dibiarkan menganggur atau tidur selama kurang lebih 15 tahun.
“Kita ini terlalu banyak membiarkan aset-aset negara yang tidur dan aset-aset yang nganggur gak produktif. Di beri izin konsesi oleh kementerian ke swasta atau BUMN 20 tahun di biarkan. 15 tahun gak di apa-apa in, 10 tahun gak di apa-apain,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (21/12).
Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta jajarannya, yakni Menteri Investasi atau Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dan Menteri ESDM, Arifin Tasrif untuk mencabut aset-aset yang tidak produktif tersebut.
Sebagai informasi, Pemerintah melalui Kmenterian ESDM sejatinya telah menindaklanjuti aset-aset tersebut, dengan mencabut konsesi lahan tambang baik mineral dan batu bara sebanyak 2.078 Izin Usaha Pertambangan (IUP).
Jokowi meminta, aset-aset yang menganggur tersebut diberikan kepada perusahaan yang memiliki kemampuan finansial yang baik.
“Dan berikan yang memiliki kemampuan finansial supaya aset itu produktif. Sehingga memberi dampak positif pada ekonomi kita,” pintanya.