HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi mengungkapkan perilaku BUMN yang konsumtif dan menghabiskan anggaran untuk sesuatu yang kemudian malah tidak digunakan.

“Dibangun gedung, dibiarkan nganggur, disewakan juga tidak, dipakai juga tidak. Hal-hal seperti ini harus kita hentikan, berhenti. Dibelikan peralatan, tidak dioperasionalkan, ditumpuk di gudang,” ungkap Jokowi dalam pernyataannya seperti dikutip Holopis.com, Rabu (21/12).

“Banyak itu. Coba cek di dinas-dinas, di BUMN-BUMN, banyak sekali. Dipikir saya enggak tahu,” sambungnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga meradang ketika dirinya mengetahui bahwa terlalu banyak aset-aset negara menjadi tidur dan menganggur serta tidak produktif.

“Diberi izin, kementerian memberikan izin pada swasta ataupun BUMN. Diberi izin konsesi, 20 tahun dibiarkan, enggak diapa-apain, 15 tahun enggak diapa-apain, 10 tahun enggak diapa-apain,” bebernya.

Atas dasar itulah, Jokowi kemudian memerintahkan Menteri Investasi, Menteri ESDM untuk mencabut konsesi tersebut dan memberikan kepada yang memiliki kemampuan dan lahan itu menjadi lahan produktif.

“Kemarin dicabut 2.078 konsensi-konsesi, baik hutan, konsesi hutan maupun konsesi tambang. Cabut dan berikan kepada yang memiliki kemampuan baik finansial, kemampuan SDM untuk menggarap aset-aset itu menjadi aset-aset yang produktif sehingga memberikan dampak yang positif pada ekonomi kita,” jelasnya.

Jokowi kemudian mendorong agar perilaku para BUMN yang tidak produktif dan malah pemborosan anggaran itu bisa segera dihentikan.

“Inilah hal-hal yang menyebabkan kita tidak produktif, hal-hal, dimulai dari hal-hal seperti ini. Atau membeli alat yang sebetulnya tidak diperlukan, juga banyak pembelanjaan hal-hal yang tidak produktif seperti ini,” pungkasnya.