HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan pajak per 14 Desember 2022 telah mencapai Rp1.634,36 triliun dari target yang telah ditetapkan.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, capaian tersebut menunjukkan adanya kinerja positif dari sisi penerimaan pajak, yang tentunya sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional.

“(Penerimaan) pajak sudah menembus 110,06 persen, dan naik 41,93 persen dibandingkan dengan penerimaan tahun lalu yang mencapai Rp1.151,5 triliun. Ini kenaikan yang sangat tinggi” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa yang dikutip Holopis.com, Selasa (20/12).

Sri Mulyani menuturkan realisasi penerimaan PPh nonmigas dan migas telah mencapai target. Dia merinci penerimaan PPh nonnmigas mencapai Rp900 triliun atau 120,2 persen dari target. Sedangkan PPh migas sebesar Rp75,4 triliun atau 116,6 persen dari target.

Sementara untuk realisasi PPN dan PPnBM tercatat senilai Rp629,8 triliun atau 98,6 persen dari target. Kemudian PBB dan pajak lainnya Rp29,2 triliun atau 90,4 persen dari target.

Meskipun realisasi penerimaan PPN dan PPnBM belum mencapai target, namun Sri Mulyani yakin penerimaaan pajak dari kedua sumber tersebut bakal mencapai target pada saat tutup buku nanti.

“Kenaikan yang sangat tinggi ini akan menjadi modal kita untuk menjaga agar APBN menjadi makin sehat sehingga APBN bisa melindungi masyarakat, ekonomi, dan terus mendukung pembangunan Indonesia,” tuturnya.

Sebagai tambahan informasi, Pemerintah menargetkan penerimaan pajak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 mencapai Rp1.718 triliun

Menurutnya, target tersebut masih tergolong modest, mengingat penentuan target tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai risiko yang ada pada tahun depan.