HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar Indonesia selama sepekan ini sebesar Rp830 miliar.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menuturkan bahwa modal asing keluar berasal dari beli neto Rp2,89 triliun di pasar SBN, serta dari jual neto Rp3,72 triliun di pasar saham.
“Selama tahun 2022, berdasarkan data setelmen sampai dengan 15 Desember 2022, non residen jual neto Rp132,69 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp64,35 triliun di pasar saham,” kata Erwin dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (17/12).
Kemudian, untuk premi Credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke 94,15 basis poin (bps) per 15 Desember 2022.
BI juga mencatat nilai tukar rupiah kali ini dibuka pada level (bid) Rp15.615 per dolar AS dan yield SBN 10 tahun turun ke level 6,87 persen.
Selanjutnya, inflasi berdasarkan survei pemantauan harga sampai dengan minggu ketiga di bulan Desember 2022 diperkirakan inflasi sebesar 0,44 persen secara bulanan (month to month/mtm).
Komoditas utama penyumbang inflasi Desember 2022 sampai dengan minggu ketiga yaitu telur ayam ras sebesar 0,08 persen (mtm), kemudian beras, tomat dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,03 persen.
Kemudian, cabai rawit, daging ayam ras, minyak goreng, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02 persen. Lalu, kangkung, tarif air minum PAM, bensin, dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen.
Sementara itu, sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu cabai merah dan bawang merah masing-masing sebesar minus 0,01 persen.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” tutup Erwin.