HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berupaya melakukan transformasi untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara yang memiliki ekonomi berpendapatan tinggi.
Sri Mulyani mengatakan, bahwa upaya transformasi tersebut dapat dengan cara yang lebih inklusif dan berkeadilan. Salah satunya dengan mengembangkan sektor manufaktur Tanah Air.
“Manufaktur adalah transformasi perekonomian Indonesia,” kata Menkeu dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (16/12).
Sebab menurutnya, manufaktur merupakan salah satu bentuk dari transformasi perekonomian Indonesia, karena memberikan manfaat dalammenciptakan lapangan pekerjaan, dengan kualitas dan gaji yang lebih baik bagi tenaga kerja.
Sri Mulyani menuturkan, perekonomian Indonesia saat ini masih dikuasai oleh sektor perdagangan, dimana sektor perdagangan sebagaimana diketahui selama ini cenderung informal. sehingga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pun tentu akan sangat sulit .
Oleh karena itu, dibutuhkan penguatan di sektor manufaktur untuk mempermudah proses transformasi perekonomian Indonesia.
“Tidak hanya nilai tambah, namun bisa lebih sehat dan lebih baik dalam hal ini untuk tenaga kerja, tetapi juga untuk modal,” ujarnya.
Adapun salah satu upaya pemerintah dalam rangka mengembangkan industri manufaktur adalah dengan melakukan hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) juga mengadopsi substitusi impor.
Pengembangan manufaktur akan lebih mudah, mengingat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 31 bulan berturut-turut, yang didukung oleh ekspor komoditas SDA mentah akibat ledakan harga komoditas di level global.
“Surplus perdagangan ini didukung karena sebagian bahan mentah sekarang telah diproses dan menciptakan nilai perdagangan kita yang lebih berkelanjutan dan lebih tinggi,” tutup Menkeu.