HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyebut bahwa pers menjadi salah satu pilar penting dalam membantunya bekerja selama ini, khususnya sebagai Menko Polhukam yang notabane adalah pejabat negara.
“Pers bagi saya memiliki kedudukan sangat penting dan dibutuhkan dalam menjalankan berbagai tugas saya sehari-hari sebagai pejabat negara,” kata Mahfud MD saat menjadi keynote speech dalam diskusi Anugerah Dewan Pers, bertema ‘Jurnalisme Berkualitas untuk Peradaban Bangsa’ yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, seperti dikutip Holopis.com, Senin (12/12).
Ia pun menjadikan semua masukan dan kritikan dari insan pers menjadi modal penting dalam menjalankan tugasnya mengemban amanah dari Presiden Joko Widodo tersebut. Sebab, semua informasi yang disuguhkan oleh insan pers di seluruh Indonesia sangat membantu pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada, khususnya yang berkaitan langsung dengan rakyat.
“Berbagai hal yang diberitakan, disuarakan, atau dikritik oleh pers, bukan hanya menjadi masukan, tapi menjadi modal atau amunisi bagi saya untuk disampaikan pada rapat-rapat yang berlangsung baik di sidang kabinet, maupun di rapat tingkat menteri atau pejabat utama di kementerian dan lembaga,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Mahfud juga menyontohkan sejumlah kasus yang berhasil ia dorong di pemerintahan atas peran media dan insan pers. Misalnya, kasus amnesti dari presiden untuk dosen Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh Saiful Mahdi di Aceh. Kemudian kasus Nurhayati si pelapor korupsi di Cirebon yang menjadi tersangka lalu dibebaskan, kasus AKBP Brotoseno yang kemudian dipecat dari Polri, kasus Ferdy Sambo, dan beberapa kasus yang menjadi sorotan publik lainnya.
Pada momen Anugerah Dewan Pers ini, Mahfud MD berpesan, wartawan sejatinya berkarya, bukan semata-mata bekerja. Dengan berkarya, ada pesan moral yang ingin disampaikan.
“Saya menggaris bawahi kata ‘karya jurnalistik’ karena wartawan atau insan pers sehari-hari sejatinya berkarya, bukan semata bekerja. Kata karya menandakan ada nilai yang ingin dicapai, ada pesan moral yang ingin disampaikan. Ini sesuai dengan tema diskusi hari ini, ‘Jurnalisme Berkualitas bagi Peradaban Bangsa,’ yang juga tema sentral Anugerah Dewan Pers tahun ini,” tambah Mahfud.