HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dalam sebuah diskusi bertema Tata Kelola Konservasi dan Pariwisata di Pulau Komodo, pelaku usaha minta ketegasan dari pemerintah terkait kepastian tarif masuk Taman Nasional Komodo sebesar Rp 3,7 juta.
Para pelaku usaha menekankan, apakah mulai 1 Januari 2023 PT Flobamor diperbolehkan memakai tarif tersebut atau tetap menggunakan tarif yang saat ini masih berlaku.
“Semestinya pemerintah sekarang ini dalam waktu satu bulan ini segera buatkan publikasi. Kalau dulu rencana kenaikan tiket ini dipublikasikan, press conference, tetapi sekarang pemerintah kok diam. Apakah ini dibiarkan begini saja?” tegas Leo Embo, salah satu pelaku wisata Labuan Bajo, seperi dikutip Holopis.com, Jumat (9/12).
“Bola ini bergulir begitu saja lalu diserahkan kepada wisatawan untuk memutuskan apakah datang atau tidak. Sementara pariwisata ini butuh kepastian,” lanjutnya.
Leo mengatakan, hal tersebut membuat calon wisatawan masih bertanya – tanya tentang tarif yang harus mereka bayarkan. Biarpun pihaknya sudah menjelaskan, bahwa pungutan Rp 3,7 juta oleh PT Flobamor sudah tak punya dasar hukum setelah pencabutan Pergub.
Namun, wisatawan masih tetap bingung karena adanya pernyataan PT Flobamor yang tetap memungut tarif kontroversial itu pada 1 Januari nanti.
Karenanya, ia meminta pemerintah membuat pernyataan resmi agar ada kepastian bagi wisatawan.
“Ini menimbulkan ketidakpastian tidak hanya di pelaku pariwisata tapi juga menimbulkan ketidakpastian di calon-calon wisatawan. Sampai sekarang ini wisatawan masih bertanya-tanya apakah 1 Januari itu naik atau tidak,” kata Leo.
Menurut Leo, industri pariwisata sangat sensitif tidak hanya soal keamanan, tapi juga soal ketidakpastian kebijakan pemerintah.
“Itu yang perlu diingat. Mestinya pemerintah juga mempertimbangkan itu. Setiap wacana yang dikeluarkan terkait industri pariwisata itu secara otomatis berdampak pada keputusan wisatawan untuk melakukan kunjungan berwisata,” kata Leo.
Sensitivitas isu ini sudah dirasakan dampaknya dengan penurunan drastis kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo usai mencuatnya polemik tiket mahal ke TN Komodo.
“Ini juga diakui oleh Dinas Pariwisata Manggarai Barat bahwa ada penurunan kunjungan wisatawan, salah satu dampak dari wacana ini, yang sampai sekarang tidak ada kepastian,” katanya.