HOLOPIS.COM, CIANJUR – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memprioritaskan renovasi Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Sayang Cianjur yang menjadi salah satu bangunan terdampak gempa berkekuatan magnitudo 6,1 yang terjadi di Cianjur, beberapa pekan lalu.

Kerusakan yang ada pada bangunan tersebut bahkan membuat pasien rawat inap di RSUD Sayang terpaksa diungsikan ke tenda-tenda darurat yang didirikan di sekitar lokasi rumah sakit.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menargetkan proses renovasi tersebut rampung pada pekan depan. Sehingga para pasien yang berada di tenda darurat dapat segera masuk ke ruang rawat rumah sakit.

“Targetnya, Minggu depan pasien yang berada di tenda sudah bisa masuk ruang rawat,” ujar Iwan dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (11/12).

Iwan mengungkapkan, bahwa proses renovasi yang berjalan telah mencapai 80 persen dan tengah dalam proses pembersihan.

“Tidak sampai seminggu (RSUD Sayang) ini sudah bisa digunakan lagi,” tutur Iwan.

Ditambahkannya, secara keseluruhan proses renovasi RSUD Sayang Cianjur bakal memakan waktu kurang-lebih 1,5 bulan.