HOLOPIS.COM, CIANJUR – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan evaluasi terkait teknis pembangunan rumah subsidi yang tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor 403 tahun 2002.
Hal itu dilakukan menyusul banyaknya rumah bersubsidi di Kabupaten Cianjur yang mengalami kerusakan usai diguncang gempa bermagnitudo 5,6 beberapa waktu lalu.
“Kami telah melakukan evaluasi pendataan terhadap rumah yang terdampak di Cianjur untuk rumah yang bersubsidi, dan ini lumayan banyak juga,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (11/12).
Karena itu, Iwan menyebut pihaknya berencana untuk merevisi Kepmen tersebut, dengan harapan agar Kepmen tersebut dapat mengakomodasi pembangunan rumah yang lebih tahan terhadap bencana gempa.
“Kepmen saat ini sedang kami revisi dan InsyaAllah tahun depan sudah bisa diterbitkan, terkait penyesuaian dan peta gempa terbaru, dan mengakomodir teknologi rumah tahan gempa,” tuturnya.
Lebih lanjut, iwan mengakui bahwa revisi tersebut akan berdampak pada harga perumahan bersubsidi itu sendiri, apabila dalam tahap evaluasi ditemukan adanya penambahan spek untuk membuat bangunan rumah subsidi lebih tahan gempa.
“Memang, salah satu konsekuensinya adalah perlu penyesuaian harga,” tutur dia.
Melalui revisi Kepmen tersebut, kata Iwan, pembangunan rumah subsidi bakal menyesuaikan dengan peta potensi gempa yang terjadi di daerah tersebut. Sehingga hal itu juga yang akan memengaruhi harga rumah subsidi untuk tahun depan.
“Jadi rumah subsidi nanti di lokasi mana, akan berbeda-beda. Akan ada zonasi-zonasi terkait dengan harga rumah dan rekomendasi dari tipe rumahnya,” ungkap Iwan.