HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tidak petinggi dan staf Twitter yang dipecat oleh Elon Musk, bahkan tenaga kebersihan atau cleaning service juga ikut kena PHK tanpa menerima pesangon.
Dikutip Holopis.com dari New York Post, Minggu (11/12), Jaksa Kota San Francisco, David Chiu mengatakan ia tidak kaget dengan apa yang dilakukan Elon Musk.
“Elon Musk punya sejarah panjang mengabaikan hukum tenaga kerja. Meski saya tidak kaget ini terjadi, saya merasa kasihan pada pekerja itu. Kami akan menelitinya,” katanya.
Seorang cleaning service bernama Adrianna Villareal yang sudah cb bekerja selama 4 tahun merasa sedih dengan perlakuan yang di dapatkannya. Ia juga takut, jika uangnya tidak cukup untuk merayakan natal bersama keluarganya.
“Menyedihkan bagi keluarga dan anak-anak kami. Kami seharusnya memberikan hadiah Natal buat anak-anak, memberi makanan di meja dan mendadak saja kami tidak punya apa-apa lagi,” katanya.
Pekerja lainnya yang sudah 10 tahun bekerja di Twitter, sudah merasa lingkungan kerjaanya seperti sahabat. Namun, semuanya berubah ketika Elon Musk membeli Twitter.
Pekerjaan yan biasa dilakukannya juga berubah, dan akan digantikan dengan robot. Pria bernama Julio itu pun, takut tidak bisa membayar tagihan dan membantu keluarganya di Meksiko.
“Dulu orang bisa bekerja tanpa cemas, aku tak punya uang untuk bayar sewa rumah,” katanya.
Mereka juga kebingungan lantaran mencari pekerjaan semakin susah, termasuk tenaga bersih-bersih. Apalagi makin banyak perusahaan mengetatkan ikat pinggang di tengah situasi ekonomi yang kurang menentu belakangan ini.
“Dalam jangka pendek, saya ingin melihat Elon Musk memperlakukan petugas kebersihan sebagai manusia dan merekrut mereka kembali, tidak membuangnya sebelum Natal,” kata senator California, Scott Wiener.