“Jadi rakyat sekarang sudah mulai mengira-ngira dan membuat simulasi sendiri berdasar pengalaman, oh pemimpin praktisi ekonomi seperti Jokowi misalnya, ternyata paham cara bertahan di situasi sulit, sementara pemimpin yang bukan praktisi akan berkutat pada teori dan jargon, di sinilah orang akan lebih memilih figur seperti Erick Thohir dibanding figur yang lebih politis atau sekedar populis,” terang Rahman.

Keberadaan Erick yang dinilai non partisan, diterina semua kalangan, juga akan membuat dirinya menjadi incaran Partai Politik peserta Pemilu 2024.

“Dari sisi politik sepertinya gak ada masalah, sosoknya non partisan, diterima semua kalangan dan bisa masuk ke siapapun, untuk Parpol figur seperti ini ideal, baik sebagai capres ataupun lebih mudah lagi jika sebagai Cawapres, karena terkadang ada faktor lain lagi mungkin yang jadi hitungan parpol,” tutur Rahman.

Dalam kalkulasi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional, maka keberlanjutan dari program program pemerintahan yg sudah di genjot di 10 tahun era Jokowi seperti pembangunan infrastruktur dan penguatan ketahanan ekonomi nasional lewat kebijakan kebijakan yang mendorong pembangunan industri dan penguatan ekspor akan juga akan terjaga keberlangsungannya di tangan Erick Thohir.

“Jadi semua pelaku ekonomi juga akan menghitung faktor kelanjutan dari program-program pemerintahan sebelumnya. Investor misalnya juga pelaku usaha dalam negeri yang hari ini menjadi pilar ketahanan ekonomi nasional, kecenderungannya mereka akan memilih figur yang dipandang paham akan program pemerintah saat ini. Jadi sosok Erick akan menjadi pilihan juga buat mereka,” pungkas Rahman.