HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kuasa hukum Bharada Richard Eliezer mencecar Ferdy Sambo mengenai pernyataannya yang menyatakan siap bertanggung jawab atas penembakan yang dilakukan oleh anak buahnya tersebut.
Dimana dalam insiden penembakan yang diklaim tidak diduga oleh Ferdy Sambo, malah berujung pada meninggalnya Yosua.
“Saya nggak pikir hajar pakai tangan atau kaki atau senjata. Tapi sudah terjadi penembakan, sehingga saya sampaikan saya akan tanggung jawab,” kata Sambo dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (7/12).
Tim kuasa hukum Richard pun berkali-kali mencecar Ferdy Sambo apa bentuk tanggung jawab yang dilakukannya usai insiden penembakan tersebut. Bahkan, ketika masa depan Richard kemudian harus terenggut akibat pembunuhan berencana yang disusun oleh Ferdy Sambo.
“Ya saya nggak bisa menjawab, karena posisi saya sudah harus pertanggungjawabkan perbuatan saya,” dalih Sambo.
Tak puas dengan jawaban Sambo, pengacara Richard kemudian malah menuduh Sambo tak jujur yang kemudian malah membuatnya menjadi sedikit terpancing emosi.
“Saya sudah saya sampaikan, saya akan tanggung jawab apa yang saya lakukan. Yang tidak saya lakukan, saya tidak akan bertanggung jawab,” kilahnya.
Ferdy Sambo pun kemudian kembali dicecar mengapa dirinya justru tidak menjalankan tugas kepolisiannya ketika tahu bahwa Richard telah menembak Yosua hingga meninggal dunia.
“Saya sudah sampaikan saya terima risiko dan dipecat, saya sudah menerima akibat dari yang penasihat hukum sampaikan, bahwa saya nggak pakai logika dan segala macam, saya sudah dipecat,” ketusnya.
Emosi Sambo kemudian semakin memuncak ketika kuasa hukum Richard menanyakan apakah Sambo merasa turut andil dalam kematian Yosua.
“Harusnya sudah bisa menilai. Kalau saya nggak ada andil, nggak mungkin saya duduk di sini!” seru Sambo.