HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan, bahwa gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,8 yang mengguncang wilayah Jawa Barat (Jabar) pagi tadi bukan gempa dangkal ataupun megathrust.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, bahwa gempa tersebut merupakan gempa benioff yang disebabkan oleh deformasi/patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia.

“Ini gempa dalam lempeng indo-australia atau gempa benioff. Bukan gempa kerak dangkal Cianjur bukan juga gempa megathrust,” kata Daryono dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (8/12).

Sebagaimana diketahui, episenter atau pusat gempa tersebut berdasarkan analisis BMKG berada di darat darat wilayah Sukabumi, Jawa Barat, dengan kedalaman 122 kilometer.

Secara ground motion atau patahan tanah, Daryono mengakui bahwa gempa tersebut lebih kuat dari gempa sekelasnya. Meski begitu, ia meminta masyarakat agar tak khawatir terkait hal tersebut.

Ground motion-nya memang lebih kuat dari gempa sekelasya dari sumber lain. Masyarakat Jabar jangan khawatir,” ujarnya.

Diberitakan Holopis.com sebelumnya, terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,8 di wilayah Jawa Barat pada Kamis pagi, pukul 07.50 WIB.

Gempa tersebut diketahui tak menimbulkan tsunami dan sampai berita ini dibuat, belum ada laporan kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut.