Survei LSJ : Dukungan Jokowi Bikin Elektabilitas Prabowo Subianto Melejit

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil survey terbaru mereka mengenai elektabilitas para tokoh yang diperkirakan akan maju di kontestasi pemilihan presiden 2024.

Peneliti senior LSJ, Iqbal Mawardi memaparkan, peringkat pertama elektabilitas dalam survei yang mereka gelar tanggal 15 s/d 26 November 2022 itu menempatkan nama Prabowo Subianto kokoh di peringkat pertama.

“Salah satu pertanyaan kepada responden seandaianya saat ini dilaksanakan pemilihan presiden (Pilpres). sebanyak 32,3 persen responden menegaskan akan memilih Prabowo Subianto,” kata Iqbal dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (7/12).

Untuk diketahui, total sampel sebesar 1220 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertahap (multi-state random sampling). Batas kesalahan (margin of error)+/- 2,81% dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan responden, dilaksanakan oleh tenaga terlatih dengan pedoman kuesioner.

Hasil survei tersebut juga melakukan analisis secara cross-tabulation mengenai arah suara para pendukung Jokowi pada Pilpres 2019 yang menghasilkan 34,2 persen akan memilih Prabowo Subianto.

“Sinyal-sinyal endorsement dari Presiden Jokowi kepada Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan, nampaknya cukup efektif mempengaruhi para pendukungnya dalam menentukan pilihan jelang Pilpres 2024,” bebernya.

Prabowo Subianto pun kemudian dianggap paling cocok ketika dipasangkan dengan nama Ganjar Pranowo yang dianggap cocok menjadi cawapresnya.

Iqbal menjelaskan, jika pasangan tersebut akhirnya maju di Pemilu 2024, dipastikan mereka akan menang langsung dalam satu putaran. Pasalnya, jika negarawan senior yang berpengalaman sekelas Prabowo Subianto, sangat mumpuni apabila dipasangkan dengan tokoh muda yang enerjik dan populis seperti Ganjar Pranowo.

“Pasangan Prabowo/Ganjar disimulasikan secara head to head melawan kombinasi pasangan manapun sulit untuk dibendung. Lebih dari itu, jika Pilpres cukup satu putaran saja, energi bangsa ini bisa lekas difokuskan untuk mengatasi berbagai tantangan nasional maupun global yang diperkirakan bakal lebih pelik pasca 2024 nanti,” pungkasnya.