HOLOPIS.COM, JABAR – Pelaku teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar diduga sengaja membawa Kartu Tanda Pengenal (KTP) milik orang lain saat melancarkan aksinya.
Dari informasi yang didapatkan, KTP bernama Nurdin itu dipastikan bukan milik dari pelaku penyerangan. Pasalnya, sesuai dengan alamatnya, Nurdin benar dan masih hidup tinggal di Subang.
“Soal KTP yang berada di TKP, hasil pengecekan oleh tim, keberadaan Nurdin sesuai KTP berada di wilayah Subang dan bukan pelaku bom bunuh diri,” ucap sumber Holopis.com, Rabu (7/12).
Sebelumnya diberitakan, aksi bom bunuh diri yang berlangsung di komplek kantor Polsek Astana Anyar, Kota bandung masih belum diketahui identitasnya. Hanya saja, saat hendak melancarkan aksi lone wolf nya, pelaku membawa sepeda motor suzuki shogun berkelir biru.
Di bagian kepala sepeda motor milik pelaku, tertempel stiker logo ISIS (Islamic State of Iraq and Syria).
Kemudian, ada juga kertas bertuliskan “KUHP = Hukum Syirik / Kafir. Perangi Para Penegak Hukum Setan : QS 9 : 29”.
Band Slank dikenal sebagai salah satu band tanah air yang kerap melontarkan kritik sosial yang…
TNI melalui Koops Habema terus mendukung upaya percepatan pembangunan di Papua dengan berbagai pendekatan persuasif…
PT Jasa Marga (Persero) Tbk, mencatat sebanyak 163.595 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek pada H+1…
Mantan Perdana Menteri India, Manmohan Singh meninggal dunia pada hari Kamis (26/12) waktu setempat, di…
KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) memeriksa dua anggota DPR RI Komisi XI terkait kasus dugaan korupsi…
Milwaukee Bucks harus kandas di tangan Brooklyn Nets pada lanjutan NBA musim 2024/2025, dengan skor…