HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari Armada Republik Indonesia yang jatuh tepat pada 5 Desember, memiliki makna yang mendalam khususnya bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari matra laut.
Dimana penetapan hari bersejarah pada tahun 1959 ini menjadi tonggak penting dalam upaya bangsa Indonesia saat itu untuk mempertahankan wilayah teritorial Indonesia pasca kemerdekaan.
Dikutip Holopis.com dari laman Koarmada 2, Senin (5/12), awal mula Hari Armada itu tidak terlepas dari terbentuknya Angkatan Laut Indonesia pada 10 September 1945 yang dimulai dari dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada sidang PPKI.
“BKR kemudian berkembang menjadi beberapa divisi, dimana BKR Laut, salah satu divisi awalnya, meliputi wilayah bahari / laut,” tulis keterangan di laman tersebut.
Terbentuknya BKR Laut ini dipelopori tokoh-tokoh bahariawan veteran yang pernah bertugas di jajaran Koninklijke Marine selama masa penjajahan Belanda dan veteran Kaigun selama masa pendudukan Jepang.
Terbentuknya organisasi militer Indonesia yang dikenal sebagai Tentara Keamanan Rakyat (TKR) turut memacu keberadaan TKR Laut yang selanjutnya lebih dikenal sebagai Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), dengan segala kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya.
Sejumlah Pangkalan Angkatan Laut terbentuk dengan memanfaatkan kapal – kapal peninggalan Jawatan Pelayaran Jepang dan berlanjut kepada proses perekrutan awaknya.
Sejak masa TKR Laut ini struktur organisasi mulai disusun sesuai kebutuhan matra laut, yakni dengan membentuk beberapa satuan seperti Pangkalan, korps Armada, korps Mariniers, Polisi Tentara Laut, dan Kesehatan.