HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari Internasional Penghapusan Perbudakan diperingati oleh seluruh masyarakat dunia setiap tanggal 2 Desember.

Sebelum beranjak ke sejarah hari peringatannya, ada baiknya Sobat Holopis untuk mengetahui apa itu perbudakan.

Mengutip dari laman resmi Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), perbudakan adalah sejarah kelam umat manusia yang sudah ada sejak dahulu kala.

Perbudakan terjadi untuk memenuhi kebutuhan suatu pihak akan buruh, tenaga kerja, seksual, dan lain lain.

Budak sendiri diartikan sebagai orang yang tenaganya dipekerjakan dan dikendalikan tanpa adanya keadilan. Dari segi hukum, budak kerap dianggap seperti properti atau barang yang tidak memiliki hak – haknya sebagai manusia.

Walaupun seolah sudah dihilangkan dan dianggap sebagai sejarah kelam, namun di zaman teknologi saat ini, masih banyak praktik perbudakan terjadi di luar sana.

Oleh karena itu, tanggal 2 Desember diperingati oleh masyarakat global sebagai Hari Internasional Penghapusan Perbudakan untuk mengecam praktik perbudakan.

Sejarah Hari Penghapusan Perbudakan Internasional

Hari Internasional Penghapusan Perbudakan dimulai pada tanggal 2 Desember 1949, dimana saat itu Konvensi PBB untuk memberantas perdagangan manusia dan kksploitasi untuk melacurkan orang lain pun disahkan, atau UN Convention for the Suppression of The Trafficking in Persons and the Exploitation of the Prostitution of Other.

Atas hal tersebut, tanggal 2 Desember dipilih menjadi Hari Penghapusan Perbudakan Internasional.

Tema Hari Internasional Penghapusan Perbudakan

Secara spesifik, tema untuk peringata Hari Internasional Penghapusan Perbudakan 2022 memang tidak ada.

Namun jika mengutip dari laman resmi PBB, fokus utama gerakan Internasional Penghapusan Perbudakan tahun ini adalah menghapus segala bentuk perbudakan kontemporer.

Tindakan perbudakan kontemporer yang dimaksud adalah perdagangan manusia, eksploitasi seksual, pekerja anak, kawin paksa, dan perekrutan anak-anak untuk kelompok bersenjata.