HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kuasa hukum Habib Muhammad Rizieq bin Husein bin Shihab, Aziz Yanuar Prihatin menyampaikan bahwa keputusan hadirnya Habib Rizieq ke Reuni 212 di Masjid Agung At Tin adalah opsi tengah.
Sebab, ia khawatir jika Habib tidak sampai datang sementara antusiasme jamaah yang sebegitu besarnya malah bisa bergeser dari Masjid At Tin ke Petamburan, hanya sekedar untuk bisa berjumpa langsung dengan imam besar mereka.
“Ini kan desakan dari umat juga. Kita ambil win win solution. Kalau umat sebegitu banyak tadi membludak semua setelah ini ke Petamburan itu crowdednya seperti apa, kita harus hindari,” kata Aziz dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (2/12).
Jika seandainya Habib tidak hadir dan membuat jamaah bergerak ke Petamburan, justru akan menimbulkan masalah baru. Terlebih lagi sampai saat ini status hukum Habib Rizieq adalah Pembebasan Bersyarat (PB), dan bisa berisiko statusnya dicabut dan kembali masuk ke tahanan jika syarat-syaratnya gagal dipenuhi.
“Kita ambil jalan tengah dibanding kita malah membuat ramai di sana, mobil berjejer di Petamburan, Bus-bus di sana di KS Tubun, itu malah menimbulkan masalah baru. Mending Habib ketemu di sini, berdoa dan di sini kan ibadah,” ujarnya.
Lebih lanjut, pengacara dari Front Persaudaraan Islam (FPI) tersebut menekankan bahwa kehadiran Habib Rizieq Shihab di Reuni 212 hari ini juga adalah dalam rangka memastikan bahwa para jamaahnya tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan.
“Kita dalam melakukan hal tersebut mengedepankan persatuan, persaudaraan, dan kita tidak mempolarisasi masyarakat, kita mengajak umat bersatu, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tegasnya.
Sekaligus kata Aziz, momentum Reuni 212 bisa menjadi momentum pembuktian dunia internasional, bahwa umat Islam di Indonesia dalah kalangan yang sangat menjunjung tinggi persatuan dan kebersamaan.
“Yang kita garis bawahi, kita di sini mengajak persatuan, mengajak damai, mengajak untuk membuktikan kepada dunia bahwa umat Islam dan masyarakat Indonesia bersatu di tema 212 ini,” tegasnya.
“Jadi ini momen persatuan, kita bukan mau membuat pecah atau segmen-segmen tertentu,” pungkasnya.