HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penyidik mengklaim bahwa mereka kewalahan saat mereka memeriksa Putri Candrawathi usai insiden pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua.

Dalam kesaksian yang diberikan mantan Kabag Gakkum Provost Divisi Propam Polri, Kombes Susanto Haris di persidangan Bharada Richard dkk mengatakan, Putri Candrawathi hanya terus menangis saat diinterogasi oleh Karo Provos Divisi Propam Polri saat itu, Brigjen Benny Ali.

Pemeriksaan terhadap Putri Candrawathi itu pun dilakukan di rumah Saguling dan diantar langsung oleh Ferdy Sambo.

“Kemudian Pak Benny Ali tanya kepada Ibu, ‘Bu apa kejadian sesungguhnya?’ Begitu cerita ‘Oh kami baru pulang dari Magelang, kemudian saya baru istirahat manis’,” kata Susanto dalam kesaksiannya yang dikutip Holopis.com, Senin (28/11).

“Kemudian nangis, ‘saya ada di ruang tengah masuk ke kamar di Duren Tiga ada yang masuk,” lanjutnya.

Susanto kemudian mengakui, dirinya akhirnya menghentikan pemeriksaan terhadap Putri Candrawathi lantaran dianggap masih mengalami trauma.

“Saya disentuh oleh Pak Karo Provos bahwa ‘Sudah To, trauma. Ini kita enggak bisa ambil keterangan secara banyak.’ Akhirnya kami kembali ke TKP,” pungkasnya.