HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gita Savitri sebut Qatar seolah memanfaatkan budaya negaranya untuk membenarkan homophobia terhadap LGBT.
Di tengah ramainya pembicaraan di media sosial, Gita pun dikritik keras akibat sikapnya menanggapi netizen.
Netizen sebut kekecewaan mereka terhadap tanggapan Gita dan juga sikapnya dalam membalas komentar netizen. Salah satunya, ketika Gita sempat menyebut salah satu netizen ‘stunting’ yang mengkritiknya di kolom komentar.
“Gitasav berasal dari influencer fashionable teredukasi menjadi influencer tidak relevan dan sombong yang menjadikan stunting sebagai bercandaan,” tulis akun twitter @rashommon dikutip Holopis.com, Senin (28/11).
Gitasav went from educated and fashionable influencer to irrelevant, arrogant influencer who takes stunting as a joke https://t.co/DVgaVhGZgi
— gsepuluh ☆ (@rashommon) November 26, 2022
“Gitasav, aku tau semua orang harus menghormati opini orang lain. tapi aku tidak suka caramu berkomentar,” tulis akun twitter @stargazing.
“Lagian kok ada orang yang menjadikan Gitasav dan influencer problematic lainnya sebagai panutan,” tulis akun twitter @Ohmyv3nus.
“Gitasav datang ke Jerman hanya untuk membuatnya bingung antara budaya dan agama,” tulis akun twitter @adnbwta.
“Gitasav harus berhenti membicarakan dan berkomentar mengenai hal yang berlawanan dengan opininya. Dan orang-orang harus berhenti menanyakan opini dia,” tulis akun twitter @Ravimpe.
Seperti yang telah diberitakan Holopis.com sebelumnya, seorang wanita influencer, Gita Savitri menanggapi tentang aksi tutup mulut pemain Timnas Jerman, Die Mannschaft sebagai simbol untuk memrotes larangan atribut LGBT di Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar.
Gita menyebutkan tidak setujunya ia bahwa Qatar membenarkan homophobia dengan menggunakan budaya sebagai alasan.