HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bus listrik E-Inobus sedang diuji coba, untuk jadi transportasi wisata di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Menurut Senior Manager TJSL dan Stakeholder Relationship PT INKA (Persero), Bambang Ramadhiarto ada 5 unit E-Inobus yang jalani uji coba ini.
Kelima E-Inobus tersebut, merupakan kendaraan yang sebelumnya digunakan dalam KTT G20 di Bali sebagai sarana transportasi delegasi.
Ada dua jenis E-Inobus yang di datangkan ke TMII, pertama memiliki panjang 8 meter dan yang kedua panjangnya 12 meter.
“Lima unit E-Inobus yang menjalani uji coba tersebut terdiri dari empat unit E-Inobus dengan dimensi panjang 8 meter dan satu unit E-Inobus dengan dimensi panjang 12 meter,” jelas Bambang dalam keterangannya yang diterima Holopis.com, Sabtu (26/11).
Bambang menjelaskan, untuk E-Inobus yang berdimensi 8 meter menggunakan baterai 138kWh yang mampu menempuh jarak hingga 160 kilometer.
Sementara itu, E-Inobus berdimensi 12 meter memiliki daya baterai yang lebih besar. Yakni, 355 kWh yang bisa menempuh jarang 250 kilometer.
“Kelebihannya dari produk ini adalah karya anak bangsa yang menjadi tonggak awal lahirnya bus listrik yang diharapkan mampu berkiprah dalam ekosistem kendaraan hijau dengan bahan bakar energi terbarukan,” kata Bambang.
Adapun penggunaan bus listrik di TMII tersebut sebagai upaya mewujudkan kawasan bebas emisi dengan menggunakan EV (electric vehicle).
Bambang menambahkan bahwa dalam perhelatan KTT G20 kemarin, E-Inobus telah dioperasikan oleh Perum Damri dan sudah mengangkut sekitar 3.600-an penumpang.
Selama G20 di Bali, bus listrik tesebut telah melayani tiga rute di Nusa Dua dan melayani operasional di dalam bandara, serta melayani penumpang dari pesawat ke ruang tunggu bandara pulang-pergi.
Pihaknya menilai, keberhasilan operasional bus listrik tersebut tidak terlepas dari dukungan tim perawatan dari INKA group yaitu dari PT INKA Multi Solusi Service sebagai cucu perusahaan dari PT INKA (Persero) yang bergerak di bidang perawatan alat transportasi umum.