HOLOPIS.COM, JAKARTA – Seluruh pemain Jerman yang menjadi starting xi, saat melawan Jepang di laga perdana babak penyisihan grup Piala Dunia 2022, melakukan aksi tutup mulut saat sesi foto sebelum pertandingan dimulai.
Aksi tersebut dilakukan Timnas Jerman, kabarnya merupakan simbol protes atas kebijakan FIFA mengenai pelarangan ban kapten One Love.
“Itu adalah tanda dari tim, dari kami, bahwa FIFA memberangus kami,” ungkap pelatih Jerman, Hansi Flick, seperti dikutip Holopis.com dari AP News, Kamis (24/11).
Dalam hal ini, kapten timnas Jerman, Manuel Neuer kabarnya telah berencana mengenakan ban kapten dengan logo warna-warni berbentuk hati sebagai simbol inklusi dan keragaman, namun terbentur larangan FIFA.
“Ban kapten kami mungkin diambil dari kami, tetapi kami tidak akan pernah membiarkan suara kami diambil dari kami,” ungkap Neuer.
“Kami membela hak asasi manusia. Itu yang ingin kami tunjukkan. Kami mungkin telah dibungkam oleh FIFA terkait ban kapten, tapi kami selalu mempertahankan nilai-nilai kami,” tandasnya.
Manuerl Neuer juga menjelaskan bahwa aksi menutup mulut tersebut adalah ide dari Timnas Jerman itu sendiri.
“Kami benar-benar ingin melakukan sesuatu dan memikirkan apa yang bisa kami lakukan. Jelas bahwa kami ingin mengirim sinyal,” ungkapnya.
Diketahui, Qatar selaku tuan rumah dinilai telah melanggar hak asasi manusia dan dinilai telah membuat suatu kebijakan untuk pelarangan LGBT.
Simbol ban kapten warna-warni dengan simbol hati pun dinilai merupakan tanggapan atau suatu teguran terhadap Qatar dan catatan hak asasi manusianya.
Maka dari itu, FIFA pada akhirnya membatalkan tujuh tim Eropa yang sebelumnya sepakat untuk mengenakan ban lengan tersebut.