HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jurnalis Amerika Serikat, Grant Wahl, menceritakan pengalamannya mengenakan kaos berlambangkan dukungan kepada LGBT saat menonton pertandingan Amerika Serikat kontra Wales di Piala Dunia Qatar 2022, Senin (21/11) waktu setempat.
Wahl, mengungkapkan bahwa ia harus berhadapan dengan petugas keamanan Piala Dunia Qatar, karena telah melanggaran aturan larangan penggunaan berbagai bentuk atribut LGBT dalam perhelatan Piala Dunia edisi kali ini.
“Apa yang terjadi ketika petugas keamanan Piala Dunia Qatar menahan saya selama 25 menit karena mengenakan kaos yang mendukung hak-hak LGBT,” tulis jurnalis Amerika Serikat Grant Wahl dalam akun twitter pribadinya @GrantWahl yang dikutip Holopis.com, Selasa (22/11).
“Dengan paksa mengambil telepon saya dan dengan marah meminta saya melepas kaos untuk bisa masuk ke dalam stadion (namun saya menolak),” lanjutnya
Sontak, pernyataan jurnalis olahraga Amerika Serikat itu, menuai berbagai respon. Salah satunya, dari seorang dokter terkenal asal Qatar, Dr Nayef bin Nahar, dengan mengatakan ia bangga dengan keputusan larangan LGBT di perhelatan Piala Dunia Qatar 2022.
“Sebagai orang Qatar, saya bangga dengan apa yang terjadi. Saya tidak tahu kapan orang Barat akan menyadari bahwa nilai-nilai tidak universal,” tulis akun twitter Dr Nayef bin Nahar @binnahar85 dalam balasan unggahan Grant Wahl yang dikutip Holopis.com, Selasa (22/11).
“Ada budaya lain dengan nilai berbeda yang harus sama-sama dihormati,”lanjutnya.
Terakhir Nayef bin Nahar menutup balasannya dengan sebuah kalimat sindiran yang menyebutkan Barat bukanlah juru bicara kemanusiaan.
As a Qatari I’m proud of what happened.
I don’t know when will the westerners realize that their values aren’t universal. There are other cultures with different values that should be equally respected.Let’s not forget that the West is not the spokesperson for humanity. https://t.co/Oa8zvmk6P7
— نايف بن نهار (@binnahar85) November 21, 2022