HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut bahwa Indonesia mempunyai potensi besar dalam hal energy hijau atau yang biasa disebut green energy.
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara di acara PLN Locomotion yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, pada hari ini.
Dalam kesempatan itu, Airlangga meyakini bahwa Indonesia bisa menjadi raja energi selanjutnya di era energi hijau mendatang. Sebagaimana Arab Saudi yang menjadi raja energi fosil saat ini.
“Saya tekankan di sini kalau Arab Saudi rajanya fossil fuel (energi fosil), maka raja berikut adalah Indonesia, rajanya green energy (energi hijau),” kata Airlangga dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (23/11).
Dia menuturkan, bahwa hal itu akan sangat mungkin terjadi jika semua pihak, termasuk PT Perusahaan Listrik Nasional (PLN) serius dalam menjalankan pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
“Dan saya yakin PLN akan serius,” ucap Airlangga.
Airlangga pun menekankan capaian Indonesia selama menjadi pemimpin Presidensi G20, dimana banyak negera yang memuji kepemimpinan Indonesia di forum 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.
Oleh karena itu, lanjutnya, banyak negara berkomitmen membantu Indonesia dalam dalam pembangunan ekonomi. Dukungan tersebut juga mencakup pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
“Kemarin kita telah menandatangani juga dalam partnership for global infrastructure investment, itu juga core-nya adalah renewable energy,” terangnya.
Tak hanya di G20, Indonesia juga berhasil mendapat sejumlah komitmen dari ajang KTT APEC yang berlangsung di Bangkok beberapa waktu lalu.
“Kemarin di Bangkok APEC itu judulnya ‘bio circular green’, sehingga tentu akan mendorong EBT,” ungkapnya.