HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati berharap Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir tiga tahun ini menjadi pembelajaran berharga, khususnya di sisi pengelolaan keuangan negara.

Pasalnya, pandemi tak hanya terjadi saat ini, tetapi dapat terjadi kapan saja. Walaupun ke depan tipe maupun kapasitasnya akan berbeda dengan pandemi Covid-19 sekarang ini.

“Karena pandemi ini eggak cuma hari ini. Akan berulang mungkin magnitude-nya, size-nya, tipenya berbeda, tapi pandemi for sure menurut para ahli ini akan berulang,” kata Sri Mulyani dalam keterangan persnya yang dikutip Holopis.com, Senin (21/11).

Dia pun meminta Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mempelajari seluruh sistem pengendali internal di keuangan negara, dengan harapan ke depan keuangan akan lebih siap dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Maka pelajari, tangkap ilmunya, bukukan, dan belajar kepada seluruh tim di Itjen maupun seluruh sistem pengendali internal di keuangan negara,” pinta Sri Mulyani.

Tak hanya itu, Bendahara Negara itu meminta agar seluruh jajaranya untuk meningkatkan integritas dan akuntabilitas dalam mengelola keuangan negara. Sebab, kata dia, pengelolaan keuangan negara yang baik akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

“Dipercaya oleh publik, transparan, akuntabel, dan ini adalah bagian dari fondasi menciptakan kepercayaan publik yang nilainya priceless.” ungkapnya

Untuk itu, Menkeu memberikan arahan kepada seluruh jajaran untuk dapat mengidentifikasi berbagai tantangan yang sedang dihadapi oleh keuangan negara saat ini, dimana tantangan itu terus berkembang dan mengalami perubahan.

“Itu artinya Indonesia di dalam mendesain kebijakan ekonomi harus tahu perubahan itu. Mana harus ditekankan yang mana harus dikurangi, yang mana harus difokuskan yang mana yang harus kita kemudian ubah. Itu policy fiskalnya, makronya, sektoral, policy keuangan negara, transfer ke daerah, semuanya harus menyesuaikan terhadap environtment yang berubah,” tutur Menkeu.

Lebih lanjut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menekankan agar Inspektorat Jenderal juga dapat berevolusi, serta melakukan penguatan dari sisi integritas dan tidak korupsi.

“Integritas itu sudah menjadi DNA kita. Sehingga secara budaya, secara sikap harus terus ditanamkan,” pungkasnya.