HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memprediksi pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang dilakukan pihaknya di Pasar Perdana selama tiga tahun terakhir, bisa tembus Rp1.144 triliun.

“Kalau ditotal sampai dengan akhir tahun ini, prognosisnya kurang lebih kami membeli Surat Berharga Negara di pasar perdana sekitar Rp1.144 triliun selama 3 tahun,” tutur Perry dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (22/11).

Perry berpendapat, besaran pembelian SBN tersebut sudah sesuai dengan amanat Undang Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2020.

Dia menjelaskan, bahwa pembelian SBN dalam jumlah besar itu merupakan komitmen pihaknya untuk membantu pembiayaan APBN dan program pemulihan ekonomi nasional sejak pandemi Covid-19 terjadi di Tanah Air.

Namun lebih rinci, Perry menyebut hingga saat ini pihaknya telah membeli SBN di pasar perdana hinga Rp974,09 triliun. Besaran itu dikatakannya, sudah sesuai kesepakatan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) I, II dan III.

“Rinciannya yakni sebesar Rp26,61 triliun untuk SKB I, kemudian sebesar Rp397,56 triliun pada SKB II. Sementara itu, hingga 15 November 2022 pada SKB III yang bertujuan untuk kesehatan dan kemanusiaan telah terealisasi Rp310,4 triliun,” tukasnya.

Dengan demikian, masih tersisa komitmen sebesar Rp128,58 triliun yang hingga kini belum terealisasi.