HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari Anak Sedunia diperingati pada tanggal 20 November setiap tahunnya. Dengan tujuan untuk mempromosikan kebersamaan dan kesadaran internasional di antara anak-anak serta untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Di tanggal 20 November juga menandai ulang tahun Majelis Umum PBB yang mengadopsi Deklarasi dan Konvensi tentang hak-hak anak.

Tahun ini, United Nations Children’s Fund (UNICEF) ingin mengingatkan para pemimpin dunia untuk “memenuhi janji Konvensi PBB tentang Hak Anak” dengan mengangkat tema “inklusi untuk setiap anak”.

“33 tahun yang lalu, para pemimpin dunia berjanji kepada anak-anak: kami akan membuat Anda tetap aman, kami akan membantu Anda belajar dan kami akan selalu menjunjung tinggi hak Anda untuk berbicara dan didengarkan,” seperti dikutip Holopis.com dari akun twitter resmi @UNICEF, Minggu (20/11).

“Hari Anak Sedunia ini adalah pengingat untuk memenuhi janji Konvensi PBB tentang Hak Anak,” tambahnya.

Sejarah Hari Anak Sedunia

Hari Anak Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 1954. Bertahun-tahun kemudian, pada tanggal 20 November 1959, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Hak Anak.

Selanjutnya, Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak Anak pada tanggal yang sama, pada tahun 1989. Oleh karena itu, sejak tahun 1990 setiap tahun pada tanggal 20 November, Hari Anak Sedunia diperingati untuk menandai hari jadi Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi dan Konvensi tentang hak-hak anak.

Selain merayakan individualitas anak, Hari Anak Sedunia juga membangkitkan kesadaran di kalangan anak-anak untuk berdiri tegak melawan segala bentuk kekerasan termasuk penyalahgunaan, eksploitasi, dan diskriminasi.

Hari Anak Sedunia juga menggarisbawahi hak-hak anak serta konsekuensi yang dapat dihadapi jika melanggarnya.