HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali sebelumnya meminta bahwa kompetisi sepakbola di Indonesia harus berjalan kembali, karena berdampak langsung terhadap Timnas Indonesia.

“Ada satu hal yang mendasar buat kita bahwa kompetisi ini sangat dibutuhkan untuk persiapan timnas kita,” ungkap Menpora, sebagaimana rilis yang diterima Holopis.com, Sabtu (19/11).

“Karena kita tahu bahwa tahun depan kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U 20, kemudian ada juga Piala Asia Tahun 2023 selanjutnya ada FIFA Match Day untuk peningkatan peringkat timnas di FIFA. Mereka (red-pemain) kalau latihan atau bertanding ke luar negeri dan kemudian mereka kembali ke Indonesia tidak ada pertandingan maka akan menurunkan performa mereka,” sambungnya.

Senada dengan Menpora, Pengamat Sepakbola, Wesley Hutagalung menyampaikan bahwa adanya kompetisi bisa menjaga konsistensi Timnas Indonesia.

“Bagaimana caranya menjaga konsistensi Timnas Indonesia, kita tampil sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 nanti, tidak ada jaminan bahwa kita akan bisa berprestasi kalau mereka juga tidak terasa di kompetisi,” ungkap Wesley dalam acara Ruang Tamu Holopis Channel, Jumat (18/11).

Menurutnya, kompetisi harus segera bergulir, sehingga para pemain bisa menjaga permainannya sampai kembali di Timnas.

“Apalagi sekarang kompetisi kita dihentikan, ini akan PR lagi bagi nanti pelatih ketika dia hanya melakukan uji coba-uji coba di luar negeri, tapi anak-anak ini harusnya berkompetisi di klub,” katanya.

“Bukan beruji coba beberapa kali melawan tim-tim di luar negeri sana, itu bagus, tapi mereka harusnya kembali ke klub dan berkompetisi, karena marwah dari sebuah tim adalah kompetisi,” sambungnya.

Lanjutnya, Wesley menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pemain menjaga kekonsistenan bermain hingga sukses di Piala Dunia U-20 2023 nanti.

“Bagaimana menjaga mereka supaya nanti sukses di Piala Dunia U-20 dan berlanjut ke senior, ya itu PR sekali lagi, kita sudah mengerti belum bermain di tingkat yang lebih sulit di tingkat senior, taktikal game-nya sudah mengerti belum, konsistensi mereka di klub dengan permainan kita seperti apa, jangan sampai mereka bersinar di U-20 kemudian mereka lanjut lagi ke tingkat yang lebih atas menjadi susah,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pernyataan Menpora mengenai keberlanjutan kompetisi sepakbola di Indonesia tersebut disampaikan langsung olehnya saat menerima audiensi dari PT LIB, yang dipimpin langsung oleh Dirut barunya, Ferry Paulus, beserta jajaran Exco PSSI di ruang rapat Kemenpora, Jumat (18/11).