HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aktor Chris Hemsworth, yang terkenal karena bermain Thor di Marvel Cinematic Universe, telah mengumumkan bahwa dia akan berhenti berakting setelah mengetahui bahwa dia secara genetik cenderung beresiko menderita Alzheimer.
“Ini bukan gen pra-deterministik, tetapi memiliki indikasi yang kuat (mengarah ke alzheimer),” ujar Hemsworth seperti dikutip Holopis.com dari tayangan Good Morning America, Sabtu (19/11).
Dikatakan bahwa risiko Hemsworth terkena Alzheimer adalah 8-10 kali lebih tinggi daripada rata-rata orang pada populasi umum karena susunan genetiknya.
“Pikiran bahwa saya tidak akan dapat mengingat kehidupan yang saya alami atau istri saya, anak-anak saya; ini mungkin ketakutan terbesar saya,” lanjut Hemsworth.
Hemsworth tidak pensiun selamanya, ia mengatakan masih berminat untuk kembali bermain Thor lagi suatu hari nanti jika kondisinya memungkinkan.
Setelah mengetahui kecenderungannya mengidap Alzheimer, Hemsworth mengatakan dia berencana untuk pulang ke Australia dan menghabiskan waktu bersama keluarganya.
“Bukannya saya telah menyerahkan pengunduran diri saya. Itu benar-benar memicu sesuatu dalam diri saya untuk ingin mengambil cuti. Dan sejak kami menyelesaikan pertunjukan, saya telah menyelesaikan hal-hal yang sudah saya kontrak untuk dilakukan. Sekarang ketika saya selesaikan tur ini minggu ini, saya akan pulang dan saya akan memiliki waktu istirahat yang baik dan sederhanakan saja. Bersama anak-anak, bersama istri saya,” katanya.
Serial TV Limitless dalam hal ini sudah melihat Hemsworth menguji batas tubuhnya. Setelah menemukan pra-disposisi genetiknya terhadap Alzheimer, Disney dikatakan telah menawarkan untuk menghentikannya dari pertunjukan, tetapi Hemsworth mengatakan perlu tetap tinggal untuk membantu mendidik orang.
“Begini, jika ini menjadi motivator bagi orang-orang untuk menjaga diri mereka sendiri dengan lebih baik dan juga memahami bahwa ada langkah-langkah yang dapat Anda ambil, maka itu luar biasa,” katanya.
“Kekhawatiran saya adalah saya hanya tidak ingin memanipulasinya dan melebih-lebihkannya dan membuatnya menjadi semacam tipu muslihat untuk empati atau apa pun untuk hiburan,” tambahnya.
Sekedar untuk diketahui, seperti dikutip Holopis.com dari situs Alodokter, penyakit Alzheimer adalah penyakit otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku.
Penyakit ini bisa memburuk seiring waktu sehingga membuat penderitanya tidak mampu lagi melakukan pekerjaan sehari-hari.