HOLOPIS.COM, JAKARTA – Setidaknya 1.300 karyawan PT GoTo Gojek Tokopedia harus menelan pil pahit lantaran kehilangan pekerjaan menjelang akhir tahun 2022 ini.

Perusahaan yang berorientasi digital itu telah resmi mengumumkan rencana yang sebelumnya sempat beredar di masyarakat, yakni terkait pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap karyawannya.

“GoTo mengambil keputusan sulit untuk melakukan perampingan karyawan sejumlah 1.300 orang atau sekitar 12 persen dari total karyawan tetap Grup GoTo,” tulis pernyataan resmi GoTo yang dikutip Holopis.com, Jumat (18/11).

Perusahaan berkode saham GOTO itu beralasan, bahwa opsi PHK terpaksa dilakukan pihaknya untuk mempertahankan perusahaan di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini

“Di tengah kondisi ekonomi global yang semakin penuh tantangan, GoTo harus fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali perusahaan,” sambung pernyataan tersebut.

Adapun keputusan PHK ini dilakukan tak hanya kepada karyawan GoTo di Indonesia, melainkan karyawan di semua negara tempat perusahaan beroperasi, yakni di Singapura, Vietnam dan Thailand.

Nantinya, perusahaan akan memberi dukungan, baik berupa moril maupun materil kepada karyawan yang terkena dampak PHK tersebut, karena mereka telah bekerja keras dan memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan.

“GoTo memberikan dukungan pencarian kerja serta layanan konseling. Karyawan terdampak berhak memiliki laptop yang saat ini mereka gunakan, mengakses berbagai program pelatihan,”

GoTo juga akan memberikan rekomendasi kepada berbagai perusahaan dalam jaringan rekanan bisnis Grup GoTo. Selanjutnya, fasilitas konseling karir, keuangan, dan psikologi akan diberikan GoTo kepada para karyawan yang diPHK sampai akhir bulan Mei 2023.